Friday, June 27, 2014

TRANSKRIPSI DEBAT ILHAM OTHMANY (MUSLIM) vs PARHOBAS (KRISTIAN) BAHAGIAN 2


Parhobas says:
@Ilham
Saya tidak menafikan bahawa Allah maha kuasa.Tentang ini kita sepakat.Tetapi apakah wilayah bagi kekuasaan Allah itu?Anda mengiktikadkan wilayah kekuasaan Allah itu meliputi hatta kepada diriNya sendiri.Berarti anda keliru karena dengan sendirinya anda menjadikan fungsi kuasa Allah bertentangan dengan pengertian kuasa itu sendiri.Saya memang tidak mengerti apa yg anda difinisikan sebagai kuasa.Paradiadakan.Atau telah ada(tentunya adanya itu dengan kuasa Allah juga sebelumnya) lalu ditiadakan.Atau dikurangkan atau ditambahkan yakni kesempurnaannya.Inilah difinisi kekuasaan Allah.Oleh itu Zat/Diri Allah itu sendiri adalah terkeluar dari wilayah kekuasaan Allah karena Diri Allah itu kadim sudah sedia wujud dan tidak perlu kepada kuasa utk mewujudkan DiriNya.Diri Allah juga sudah sempurna dan tidak perlu ditambah lagi kesempurnaannya.Tidak dapat dikurangi karena karena tiap yg boleh berkurang secara akli dapat habis atau fana.Oleh itu mustahil Allah itu dapat habis atau fana walau secara teori sekalipun.Dengan bahasa yg mudah kewujudan Allah itu adalah kewujudan yg wajib dan mutlak dan tidak response kepada sebarang perubahan karena jikalau Allah itu dapat berubah dari sempurna kepada kurang sempurna maka secara teori Allah itu dapat dihabisi dan zatNya yg suci dapat disentuh oleh kekurangan.Sudah pasti ini adalah perkara yg mustahil dikatakan pada Zat Allah yg suci.Jikalau kesempurnaannya dapat bertambah berarti wujudNya sebelum ini adalah wujud yg kurang sempurna sehingga dapat bertambah kesempurnaanNya itu.Ini pun mustahil dikatakan pada Allah.Saya heran dengan hujjah sesetengah orang kristian yg mengatakan bahawa segala sesuatu tidak ada yg mustahil bagi Allah.Jikadimaafkan.Sebab itulah kami para muslim berkeyakinan bahawa wilayah kekuasaan Allah hanya sebatas kepada makhlukNya dan adalah suatu perkara yg irrelevant utk dihubung-hubungkan bagi mengubah atau me ‘repair’ dirinya sendiri.Apakah ini berarti saya telah membataskan kekuasaan Allah.Tidak!Itu tidak dinamakan membataskan kekuasaan Allah tetapi itu adalah meletakkan fungsi kuasa Allah pada landasan dan tempat yg betul.Sama kita kata Allah mendengar segala suara dan Allah melihat segala rupa.Kita tidak boleh mengatakan Allah mendengar segala rupa dan Allah melihat segala suara.Bila kita kata pendengaran Allah tidak mencapai segala rupa,maka adakah itu dikira membataskan pendengaran Allah?Tentu tidak.Malahan dengan begitu kita telah meletakkan wilayah sifat Allah itu pada tempatnya yang betul.Yang dikatakan membataskan pendengaran Allah itu begini:Ada suara yg sepatutnya layak didengarkan oleh Allah tapi Allah tidak mendengarnya.Atau Allah hanya mendengar yg dekat tidak mendengar yg jauh dan sebagainya.
Adapun tentang firman Allah adalah bagian dari Allah itu saya kira huraian saya pada jawapan yg lalu tentang apa yg dikatakan sifat Allah termasuk sifat kalam dan firman itu udah jelas.Silah anda teliti lagi.Jikalau anda tetap tidak bersetuju maka itu adalah terserah kepada anda sendiri. teolog Muslim mendifinisikan kuasa atau kudrat sebagai kemampuan Allah pada menjadikan sesuatu atau tidak menjadikan sesuatu.Apabila dikatakan Allah berkuasa menjadikan sesuatu tentulah sesuatu yg dijadikan itu ialah sesuatu yg belum ada lalu begitu dapatkah Allah memfanakan diriNya sendiri sehingga Allah itu binasa dan kita semua tidak bertuhan lagi?Tentu orang-orang kristian tidak ada yg berani menjawabnya karena jika mereka bersetuju dengan cadangan itu berarti ini adalah satu kekufuran yg tidak boleh


Bro Anda katakan orang Kristen tidak ada yang berani menjawabnya… Anda sangat keliru justru Alkitab itu ditulis sebagai bukti keberanian paling gamblang bahwa memang TUHAN itu Maha Kuasa…
TUHAN MAHA KUASA (jika Anda mengatakan TUHAN = allah Anda) cara pandang berbeda Anda jelas terlihat di sini…
TUHAN MAHA KUASA berarti tidak ada yang membatasi DIA.
Nah jika TUHAN mau menjadi manusia, apa salahNYA?
Anda memandang manusia itu tak berdaya dan lemah dan berdosa, tetapi Anda melupakan bahwa ada juga manusia yang tidak bercacat cela, ada yang benar, ada yang baik, bahkan ada Einstein si jenius,.. nah bandingkanlah itu dengan manusia macam apa jika ALLAH menjadi manusia? Anda tidak dapat memikirkannya kecuali dapat menerimanya bahwa hanya YESUS yang sempurna? kenapa? karena DIA adalah FIRMAN ALLAH YANG Sempurna.

Kesalahan lain adalah.. muslim berusaha memikirkan bahwa ketika YESUS mati, maka TUHAN mati lalu sorga kosong dan lain sebagainya…
sebenarnya kalau dipikirkan lebih awal lagi, sorga itu kosong pada saat YESUS telah menjadi manusia, bukan pada saat matiNYA…
tetapi peristiwa pembaptisan YESUS di sungai YORDAN akan menghentakkan kebenaran ISLAM, pada saat itu BAPA, ROH KUDUS dan Sang Anak yang telah manusia berpadu dalam KASIH, PENGUTUSAN dan KEESAAN..
Bahwa ternyata Sorga tidak kosong, ada BAPA dan ROHKUDUS,… bumi tidak kosong sebab ada FIRMAN Yang sedang didalam keadaan manusia… bahkan setelah kematian raga, ingat kematian raga YESUS, Roh KRISTUS tetapi ADA…ROH KRISTUS-lah yang membangkitkan raga YESUS, dan di dalam ragaNya itulah IA naik ke sorga, ESA kembali, menjadi ROH KEMBALI…sebab ALLAH ADALAH ROH ADANYA…

Jadi kalau Anda percaya ALLAH MAHA KUASA, dan TIDAK ADA YANG MUSTAHIL bagiNYA, maka jangan berusaha membatasi apa yang dapat IA lakukan… sebab ketika Anda membatasiNYA, agama akan tercipta, doktrin akan tercipta, dan TUHAN di dalam kotakpun tercipta…
Kebenaran hanya ada pada YESUS…
dan kebenaran yang diceritakan di ALKITAB itu hanya membuat atau menguak kesalahan2 pada manusia…

saran saya, jika Anda masih betah pada allah Anda, sesekali jangan baca ALKITAB dan jangan mendefinisikan ALLAH ISRAEL,… ok…
salam

Ilham Othmany says:
@ Parhobass
Anda kata kuasa Allah itu tidak terbatas dan tidak ada yg mustahil bagi kuasa Allah.Baiklah,Kalau gitu jelaskan ke saya,mampukah Allah memfanakan dirinya sendiri dengan secara hakiki sampai Dia tidak wujud lagi dan kita semua tidak bertuhan lagi.Bahasa mudahnya Allah ‘bunuh diri’.Kalau bagi kami orang Islam soalan ini adalah irrelevant karena kami sudah mempunyai konsep yg tuntas tentang difinisi kuasa Allah.Tapi soalan ini masih relevant kepada orang kristian karena mereka masih bersikukuh wilayah kekuasaan Allah adalah meliputi termasuk terhadap yg wajibul wujud(Diri Allah sendiri).

Parhobas says:
@ilham
saya simpulkan begini;
Agama islam itu dapat mendefinisikan allahnya dengan tuntas dan sempurna
sementara
Agama Kristen itu dapat menyerap apa yang ALLAH YANG MAHA KUASA itu inginkan secara tuntas dan sempurna…

pertanyaan;
coba Anda pikirkan di antara dua agama di atas mana yang jalan pikirannya benar jika diadu di dalam konsep TUHAN MAHA KUASA?

coba renungkan dalam-dalam ok…
supaya dapat lebih sederhana sudah saya sebutkan di atas,
ASAP itu seperti angin, dan tidak dapat disebut dalam satuan SATU .. melainkan ADA… dan kalau kata Anda allah Anda satu dalam hitungan numerik, maka ada masalah dengan konsep Anda..

nah jika berpikir tentang YESUS, maka untuk mempurmudah Anda, pikirkanlah ASAP yang melayang-layang itu sebagian dari ADAnya dia menjadi BATU…
nah jika itu dapat Anda bayangkan maka pikirkan tentang
BAPA, Firman dan Roh Kudus yang ESA, semetara FirmanNYA menjadi Manusia…setelah selesai menjadi manusia IA kembali ESA, kembali menjadi ROH, karena ALLAH YANG Esa itu adalah ROH hakekatNYA…

kata Anda, masa ALLAH YANG Maha KUASA menjadi manusia?
sudah saya tanya kepada Anda, manusia macam apa yang bisa Anda bayangkan jika Firman ALLAH menjadi manusia?
manusia yang lemah? atau manusia yang bisa menyembuhkan orang cacat dari lahirnya?. manusia yang lahir dari seorang pria atau manusia yang lahir dari gadis perawan? manusia sepintar Einstain saja ada, padahal ia manusia biasa, apalagi Firman Allah Yang menjadi manusia.. kan gitu toh?…buktinya IA berjalan di atas air, dimana tak satu ilmuwanpun yang dapat melakukannya, …

coba pikirkan itu…
jika masih ingin lanjut membahas ALKITAB, maka selamat datang kepada kebenaran…

salam

Ilham Othmany says:
@ Parhobass
Sebenarnya anda tidak menjawab pertanyaan saya yg asal yaitu “mampukah Allah memfanakan dirinya sendiri dengan secara hakiki sampai Dia tidak wujud lagi dan kita semua tidak bertuhan lagi.Bahasa mudahnya Allah ‘bunuh diri’.Hal ini tambah menguatkan lagi apa yg saya katakan dahulu memang tidak ada seorang pun orang kristian yg berani menjawabnya.Tentang pertanyaan anda “di antara dua agama di atas mana yang jalan pikirannya benar jika diadu di dalam konsep TUHAN MAHA KUASA?” Maka saya tidak ragu-ragu menyatakan agama itu adalah Islam karena Islam mempunyai konsep yg nyata dan jelas tentang ketuhanan dan konsep tersebut adalah berasal dari Al Quran dan Al Hadis.Ulama membuat difinisi.Tetapi difinisi tersebut adalah berasal dari dan selari dengan Al Quran dan Al Hadis.Bukan reka-rekaan dari ulama.Sedangkan konsep ketuhanan kristian terkesan ada mengandungi unsusr –unsur rekaan karena teori ketuhanan kristian bercanggah dengan nas-nas nyata dari kitab mereka sendiri seperti contoh di dalam nas Yesaya yg saya kutip dahulu.Jika anda masih mau menerima YESAYA 46:5 Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama maka anologi asap anda tertolak secara otomatis karena sepatutnya anda membuat anologi bagi menyokong Yesaya 46:5 di atas,tapi malah sebaliknya anda membuat anologi menentang nas tersebut utk menyokong pendalilan lemah Yohanes 1hingga 14..Karena apa yg saya pahamkan bahawa anologi yg anda buat itu utk menerangkan bahawa Allah mampu utk menjadi sama dengan manusia dan telah pun menjadi manusia.Padahal nas Yesaya di atas jelas-jelas menyanggahnya baik ditinjau dari sudut lafaz mahu pun dari sudut mafhum. Saya mengerti, anda beriktikad tidak ada masalah utk Allah menjadi manusia karena dengan menjadi manusia tidak menentang nas Yesaya diatas karena sungguhpun Allah menjadi manusia tetapi ‘manusia’ Allah itu tetap tidak sama seperti manusia-manusia lain.Tetapi anda lupa,bahawa nas Yesaya dituturkan Allah dalam bentuk umum berdasarkan kepada perkataan dan ayat yg digunakan adalah “Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?” yg membawa maksud “tidak boleh disamakan Allah itu kepada siapa-siapa pun.Tidak mengira samada manusia itu sama atau tidak dengan manusia lain intinya adalah “Kepada siapakah kamu hendak menyamakan aku…”Teliti lagi Yesaya 46:5 anda pasti akan mengakui bahawa maksudnya adalah umum tidak mengira walau siapapun manusia itu bahkan walau siapapun makhluk itu. Lebih-lebih lagi adalah jelas Yesus yg anda katakan Tuhan menjadi manusia sangat banyak kesamaannya dengan manuisa lain.Apa bedanya Yesus dengan manusia lain?Berjalan di atas air?Pond scatter juga bisa.Malah ikan lebih hebat.Menyelam dan bernafas di dalam air.Terbang diudara?Burung juga bisa.Bangkit setelah mati?Kalaupun benar , manusia lain di akherat nanti juga bisa.Apa saja yg anda katakan tentang keistimewaan Yesus atau manusia siapa pun masih belum dapat membedakan antara Allah dengan makhluk.Makanya orang kristian masih teraba-raba apakah yg dikatakan makrifat (mengenal Allah) yg sesungguhnya. Itu dari sudut kitabiah.
Adapun dari sudut akliah wujud itu dapat diklasifikasikan kepada dua:
1)Pasti ada.Ini adalah wujudnya Allah/Tuhan yg mana wujudnya kadim tidak berpermulaan dan tidak binasa malah tidak berobah karena berobah adalah bagian dari binasa itu sendiri.
2)Boleh ada dan boleh tiada.Inilah wujud sekelian makhluk yg saya katakan dahulu terhadap merekalah wilayah kekuasaan Allah itu berlaku.Ada jika dikehendakki Allah utk diadakan dan menjadi tiada jika dikehendakki Allah utk ditiadakan.Makhluk itu baharu/berpermulaan yg mewajibkan asal mereka adalah dari ketiadaan.Mereka selama-lamanya dalam genggaman kehendak dan kuasa Allah.
Wujud yg pertama itu adalah wujud hakiki yaitu langsung tiada unsur ketiadaan pada wujudnya.Saya sudah jelaskan dahulu apa yg saya maksud dengan tidak ada unsur ketiadaan pada wujudnya.Adapun bagi yg kedua itu adalah wujud majazi(wujud pada ‘rupa’ tetapi tidak mempunyai hakikat).Ini dicirikan antara lain berpermulaan,berkesudahan dan berobah.Berkesudahan dan berobah adalah sinonim karena yg berobah itu adalah berkesudahan sebab berobah adalah proses berkesudahan keadaan yg dahulu kepada keadaan yg baru.Makanya Allah sebagai Tuhan yg kadim tidak mungkin ada kesudahan samada kesudahan secara kulli(umum) tepatnya binasa terus atau secara juz’i(sebagian) yaitu berobah.Sedang berkesudahan adalah satu unsur bagi ketiadaan padahal wujud Allah itu hakiki tidak boleh samasekali ada unsur ketiadaan atau kesudahan.
Jadi, anologi asap yg anda bawa itu tidak relevant utk diterapkan kepada Allah.Anologi itu benar utk asap karena wujud asap adalah wujud majazi tetapi tidak benar jika diterapkan kepada Allah karena wujud Allah itu adalah wujud hakiki.
-->
Parhobas  says:
@Ilham
“mampukah Allah memfanakan dirinya sendiri dengan secara hakiki sampai Dia tidak wujud lagi dan kita semua tidak bertuhan lagi.Bahasa mudahnya Allah ‘bunuh diri’.Hal ini tambah menguatkan lagi apa yg saya katakan dahulu memang tidak ada seorang pun orang kristian yg berani menjawabnya.Tentang pertanyaan anda “di antara dua agama di atas mana yang jalan pikirannya benar jika diadu di dalam konsep TUHAN MAHA KUASA?”
saya sudah menjawab pertanyaan Anda sodaraku…
kesalahan utama Anda adalah…
Anda tidak akan dapat memandang TUHAN YANG ESA adalah BAPA, FIRMAN dan ROH KUDUS…

jika Anda bertanya “MAMPUKAH ALLAH”,…
maka bertanyalah pada diri dan iman Anda sendiri, jika Anda percaya ALLAH ADALAH MAHA KUASA, lalu apa dasarnya kita menolak bahwa IA mampu segala sesuatunya?…

Mampukah benda melayang selama ada gravitasi?
pikiran kita akan langsung menjawab, mana mungkin benda melayang selama ada gravitasi, kecuali ada kecepatan tinggi dan ini dan itu (dia langsung terbayang mengenai pesawat),… tetapi nyatanya, TUHAN sanggup meletakkan planet di medan gravitasi bukan?…artinya kalau bertanya MAMPU apa nggak, maka tanya pada iman Anda akan arti TUHAN MAHA KUASA, ok?

timbul pertanyaan…
TUHAN ADALAH MAHA KUASA,
tetapi
mampukan IA menjadi MANUSIA?

pertanyaannya salah,….
karena sudah kita percayai IA MAHA KUASA, maka IA BISA apa saja alias tidak ada yang mustahil bagi DIA..

pertanyaan yang benar adalah.. BAGAIMANA IA BISA MENJADI manusia?
itulah pertayaan lebih maju dan benar.. dan itulah yang membedakan agama Anda dengan agama Kristen…

agama anda bertanya mampukah ALLAH? padahal agama Anda mengaku ALLAH MAHA KUASA…itu aneh bagi saya…
dan keanehan itulah yang saya sebut bahwa Anda sebenarnya tidak percaya kepada ALLAH melainkan kepada allah.

jika pertanyaannya adalah bagaimana caranya, maka jelas Andapun tidak bisa tidak melainkan harus percaya bahwa Firman ALLAH menjadi manusia dengan cara dilahirkan dari gadis perawan Maria….
Bagaimana rahim Maria bisa berisi manusia?
dengan Kuasa ROH ALLAH…
Bagaimana ALLAH Yang adalah ROH dapat menjadi manusia? dengan mengutus Firman ALLAH dari KEESAANNYA yang di dalam ROH menjadi daging, menjadi manusia… manusia yang lahir dari utusan KEESAAN, yang lahir dari kuasa ROH KUDUS, yang lahir sempurna dari tubuh Maria, itulah yang disebut namaNYA YESUS…

Dan jangan bayangkan manusia YESUS sama seperti manusia Anda, yang memiliki keinginan jahat dan nafsu liar, dan sebagainya… bayangkanlah, Einstain manusia biasa saja bisa dikenal seorang Jenius sepanjang masa, apalagi Firman Allah yang menjadi manusia, hebat betul bukan?…
semisal Anda pikir itu hanya khayalan, coba cek ajah, siapa manusia yang pernah hidup dapat menyembuhkan orang cacat sejak lahirnya?, siapa yang sanggup berjalan di atas air… d.l.l, atau kalau ANda masih kurang
atas nama siapa TAHUN sekarang disebutkan?… Anda saja tunduk bukan, tahun sekarang adalah TAHUN MASEHI, artinya TAHUN KRISTUS, artinya TAHUN TUHAN KITA…yaitu tahun 2010 Masehi…

bisa didapat dan dimengerti?
saya kira bisa,

hanya penolakan yang bersarang di hati yang bisa menolak itu…maka saya sarankan demi kebaikan Anda segera tinggalkan ALKITAB apa adanya, ngga usah mas utak2 demi tujuan keimanan Anda ok… itu tidak sehat buat roh dan jiwamu..
salam

Ilham Othmany says:
@ Parhobass
Nampaknya hingga ke peringkat ini pun anda masih lagi belum menjawab pertanyaan adakah Allah berkuasa memusnahkan dirinya hingga kita tidak berTuhan lagi.Inilah satu kepincangan dalam iman kristian.Sebenarnya ada beberapa pertanyaan lagi yg mungkin sulit anda jawab.Emang tiap-tiap yg menyalahi hakikat itu sulit dicarikan jawapannya bahkan mustahil.Apakah wujud Allah termasuk di dalam wilayah kehendakNya sendiri atau bukan?Dengan kata lain Allah itu wujud karena Dia hendak wujud.Dalam Islam sangat gampang tapi sangat tepat dan benar yaitu wilayah kehendak Allah tidak ada hubungannya samasekali dengan zat yg wajibul wujud/kadim/sedia ada wujudnya.Di dalam hal ini wilayah kuasa Allah sama seperti wilayah kehendaknya karena kuasa Allah itu bertindak menurut kehendak Allah.Apakah yg dikatakan mustahil hakiki itu.Dalam iman kristian berdasarkan kepada jawapan anda tampaknya tidak ada yg dinamakan mustahil hakiki itu.Tapi dalam Islam ilmu Allah meliputi terhadap yg wajib hakiki(Pasti ada)yaitu zatNya sendiri yaitu Allah mengetahui bahawa diriNya adalah Tuhan semesta alam.Allah mengetahui semua yg boleh ada dan boleh tiada yaitu sekelian makhluk.Allah mengetahui akan yg dinamakan mustahil hakiki yaitu adanya tuhan selain diriNya itu adalah mustahil adanya.Tapi bagi iman kristian tidak ada yg dinamakan mustahil hakiki.Semua boleh asal dengan kuasa Allah.Kita lihat bagaimana kuasa itu telah diberikan difinisi yg salah dan diletakan pada tempat yg salah.Implikasi dari pemahaman orang kristian tentang konsep kuasa Allah adalah
1)Allah itu boleh ada dan boleh tiada.Allah bisa menjadi tiada jika Allah menggunakan kuasanya untuk mentiadakan dirinya sendiri sehingga kita tidak bertuhan lagi.
2)Boleh ada dua atau lebih zat yg kadim karena Allah yang maha ‘kuasa’ menurut iman kristian bisa mengadakan tuhan yg lain selain dirinya yg bersifat maha kuasa seperti dirinya dan kadim seperti dirinya.
3)Allah juga, oleh karena dia maha ‘kuasa’ menurut iman kristian bisa menjadi manusia yg bersifat baharu karena Allah dengan ‘kuasa’nya itu walaupun aslinya kadim tidak berpermulaan bisa menjadikan dirinya berpermulaan.

Anda berkata “agama anda bertanya mampukah ALLAH? padahal agama Anda mengaku ALLAH MAHA KUASA…itu aneh bagi saya…”
Tapi bagi saya lebih aneh anda yg masih belum dapat mendifinisikan ‘kuasa menjadikan’ oleh Allah sehingga Allah sendiri yg adanya tanpa dijadikan pun anda masukkan dalam wilayah kuasa Allah yg tersebut.IniTuhan.Iman kristian jika ditinjau dari segi kitabiah dan akliah adalah bercelaru dan bersimpang siur.Seperti yg jelas bahawa banyak nas-nas eksplisit bahawa tuhan tidak akan dapat disamakan dengan yg lain dan yesus mengakui dirinya adalah manusia biasa terpaksa diabaikan dan jadilah ayat-ayat yg tersebut sia-sia dan tidak membawa sebarang makna.
Bagaimana orang kristian boleh mendakwa mereka beriman dengan Allah Israel pada hal Allah yg diimani oleh orang-orang kristian tidak sama dengan Allah Israel seperti yg disebutkan di dalam perjanjian lama.Malah yg beriman dengan Allah Israel itu ialah kami orang-orang Islam karena konsep ketuhanan Islam sama dengan konsep ketuhanan seperti yg disebutkan dalam perjanjian lama.Lihat lagi YESAYA 40:25 DENGAN QS. 42:11 adalah semata-mata utk mempertahankan dogma ketuhanan Yesus supaya Yesus jangan tidak dianggap

Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus. (Yesaya 40:25)
Ayat ini konsisiten dengan QS. (42:11)
…Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. (QS. 42:11)
Lihat pula kata-kata Yesus dalam PB (Markus 12:29)
Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa
Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! (Ulangan 6:4)
Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku. (Ulangan 32:39)

sama dengan:
…Maha Suci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (QS. 39:4)
Kemudian lihat pula … (Markus 12:31)
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri… (Markus 12:31)

Ayat tersebut konsisiten dengan …” (HR. Tirmidzi)
Dari Abdullah bin ‘Amru: Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang mengasihi akan dikasihi oleh Yang Maha Pengasih. Kasihilah siapapun yang di atas bumi, maka engkau akan dikasihi yang ada di langit…” (HR. Tirmidzi)
Ini menguatkan lagi bahawa agama Islam adalah kelanjutan dari agama Allah yg dibawa oleh nabi-nabi yg terdahulu dan Allah Islam itulah sebenarnya Allah Israel yg telah dinodai kesuciannya oleh pengikut kristian selepas 300 tahun masihi.Dan Allah mengutus Nabi Muhammad utk membersihkan perkara-perkara yg mengelirukan yg dimasukkan ke dalam kitab-kitab dahulu.

Anda berkata: Dan jangan bayangkan manusia YESUS sama seperti manusia Anda, yang memiliki keinginan jahat dan nafsu liar, dan sebagainya… bayangkanlah, Einstain manusia biasa saja bisa dikenal seorang Jenius sepanjang masa, apalagi Firman Allah yang menjadi manusia, hebat betul bukan?…
Dari kutipan kata-kata anda diatas anda masih bersikukuh bahawa Allah boleh menjadi manusia padahal Al Kitab jika dikaji dengan murni menolak pendapat anda itu.Yg mengherankan Yesus dianggap Tuhan hanya karena baginda mempunyai nafsu yg baik dan tidak liar?Sungguh! Ini adalah piawaian yg benar-benar keliru dalam menetapkan ketuhanan seseorang.Sepatutnya seseorang tidak boleh dianggap Tuhan hanya karena dia seorang yg baik.Ada piawaian yg lebih jitu dan jelas dan ini hanya dipakai oleh agama Islam malahan tiap-tiap orang yg punya akal nurani pasti menyetujui piawaian yg digunakan oleh Islam.Intinya mudah.Yang
1)Zat Allah itu bukan jirim.Jirim ertinya sesuatu yang memenuhi ruang. kadim(Tidak ada permulaan)gak boleh sama dengan yg baharu (yg dicipta).Dan ketidaksamaan itu adalah di dalam 10 perkara seperti berikut:

2)Zat Allah itu bukan aradh.Aradh ertinya sifat bagi jirim seperti berwarna berbentuk dan sebagainya.
3)Zat Allah tiada baginya pihak seperti kiri,kanan ,hadapan,belakang,atas, bawah tengah dan lain-lain.
4)Zat Allah itu tiada pada pihak jirim.Seperti di kiri sesuatu,di kanan sesuatu,di belakang sesuatu,di hadapan sesuatu di atas sesuatu dan di bawah sesuatu.
5)Zat Allah itu tiada baginya tempat.Tidak boleh dikatakan Allah itu di sana atau di sini,di luar sesuatu atau di dalam sesuatu,jauh atau dekat.
6)Zat Allah itu tidak di dalam masa.Masa itu tiga perkara iaitu masa yang telah lalu,masa sekarang dan masa yang akan datang.Zat Allah itu tidak ia dahulu ,tidak Ia sekarang dan tidak Ia akan datang.
7)Zat Allah itu tidak bersifat dengan sifat -sifat yang baharu seperti qudrat yang baharu,iradat yang baharu,ilmu yang baharu dan seterusnya.
8)Zat Allah itu tidak bersifat besar.
9)Zat Allah itu tidak bersifat kecil.
10)Zat Allah itu tidak mengambil faedah daripada sebarang perbuatan dan hukumnya.Tetapi perbuatan dan hukumnya tidak sunyi daripada mengandungi hikmah yang maha tinggi yang kembali kepada makhluk.
Oleh sebab itu adalah mustahil hukumnya bahawa Allah itu dapat serupa dengan yg baharu karena kalaulah Allah itu serupa dengan yang baharu nescaya Allah itu baharu.Sekiranya Dia itu baharu nescaya menafikan sifat qidam padahal kita baik kristian mahupun Islam telah bersetuju bahawa Allah itu sedia ada Jika dibantah dengan dikatakan tidak semestinya keserupaan Allah dengan yang baharu itu melazimkan dirinya itu baharu.Maka kita jawab adalah yang dimaksudkan dengan serupa itu ialah pada sepuluh perkara yang telah disebutkan dahulu seperti berjirim,beraradh,berpihak,bertempat,bermasa dan seterusnya hingga akhir sepuluh perkara kerana tidak syak lagi sesiapayang bersifat dengan sifat-sifat tersebut maka mewajibkan dirinya itu baharu.Contohnya ,mengapa kita bertempat?Jawabnya kerana Allahlah yang menjadikan kita dan meletakkan kita pada satu-satu tempat.Adapun Allah sendiri tidak dijadikan oleh sesiapa oleh itu tidaklah Dia bertempat.Bahkan tempat itu sendiri dijadikan oleh Allah dan Allah telah ada sebelum adanya tempat.Oleh itu tidaklah layak bagi zatNya yang maha tinggi daripada mengambil tempat.Kiaskanlah dengan sifat-sifat baharu yang lain.
Oleh itu iktikad Tuhan menjadi manusia adalah menyalahi hakikat Allah dan jika dikatakan juga hanya menjadi ucapan bibir tanpa kebenaran.Atau dalam kata lain perkataan itu “dusta!”
Jadi gimana kalau jadi manusia dengan kuasa Allah?Gampang!Kuasa Allah tidak bertakluk kepada ZatNya sendiri sepertimana adaNya sejak azali bukan dijadikan oleh kuasaNya.Jika anda teliti,kemudian jujur anda tidak akan menemui kebenaran melainkan di dalam Islam.


-->

Parhobas says:
@Ilham
Shema Yishrael, ADONAI Eloheinu, ADONAI echad…
itu jelas, inilah Shema, Shahadat tentang Ke-ESA-an TUHAN…berusia 2000 tahun sebelum ada syahadat Anda…

sekali lagi terimakasih sudah mengutip ALKITAB,….
Jika Anda mendalami maka ketika orang Yahudi yang menjadi Kristen di awal abad pertama, sangat paham betul kenapa mereka memanggil YESUS sebagai TUHAN….

Kesalahan pemandangan Anda akan Kristen, yang mungkin diwahyukan allah Anda, itulah yang membuat dan awal dari kekeliruan…
Pikir Anda Kristen menjadikan YESUS sebagai TUHAN…
saya katakan,.. SALAH…
yang benar adalah
Firman Allah menjadi manusia, namaNya YESUS…
jadi IA sudah dari kekal ke kekal adalah ALLAH YANG ESA itu…
kesalahan ke dua adalah Anda berpikir bahwa TUHAN/ADONAI/BAPA itu adalah sama dengan allah Anda…
Yesus mengatakan: “Jika engkau mengenal Bapa, maka engkau juga pasti akan mengenal AKU”…
kenapa YESUS berkata demikian? karena ALLAH ESA, karena BAPA/Firman/Roh Kudus adalah ESA,.. Firman itu yang menjadi manusia, YESUS namaNYA, sehingga kalau mengenal BAPA pasti mengenal YESUS, karena ESA… nyatanya Anda tidak mengenal YESUS, sedemikian Anda pasti tidak mengenal BAPA, sedemikian Anda tidak mengenal TUHAN/ADONAI, artinya allah Anda bukanlah BAPA, bukan ADONAI…

Jika Anda katakan agama Anda sebagai penerus agama2 sebelumnya… coba tanya kepada diri Anda sendiri, begini,
ada sebuah hukum oleh agama sebelumnya (YAHUDI) yang tidak boleh diubah-ubah, salah satunya imam itu harus dari suku LEWI,… nah coba tanya iman-imam agama Anda, siapa yang dari suku Lewi? (pasti nonsen, nihil), artinya agama Anda itu bukan penerus agama sebelumnya, dan ujung2nya adalah allah Anda bukan ALLAH dari umat sebelumnya…

BAPA dan Firman ALLAH dan Roh Kudus adalah ESA…
ALLAH YANG ESA ini adalah ALLAH ALAM jagad raya…
Firman Allah oleh Kuasa ALLAH YANG ESA itu menjadi sama seperti kita,… diberi nama YESUS, asal katanya YEHOSHUA, atau ADONAI MENYELAMATKAN…
Bagaimana ALLAH Yang adalah ROH menjadi manusia? hanya dapat dikatakan bahwa IA MAHA KUASA, dan tidak ada yang mustahil bagi DIA…dan itulah bukti bahwa memang DIA MAHA KUASA, contohnya IA meski adalah ROH bisa menjadi manusia… emang ada allah seperti itu? itulah bukti bahwa IA ESA, HANYA DIA YANG SEPERTI ITU…

pertanyaan
DIA KAN MAHA KUASA, kenapa bisa mati? dan kenapa harus menjadi manusia?
DIA MAHA KUASA, dan Firman ALLAH YANG menjadi manusia itu harus menjadi manusia yang memiliki darah dan keinginan, sebab di dalam darahlah letak nyawa manusia. Oleh darahlah kita diselamatkan, sekaligus bukti bahwa IA adalah MAHA KASIH… dan perbuatan kasih paling tinggi adalah rela mati demi sahabat-sahabatnya,.. persis seperti beberapa pengikut agama Anda, mereka mati demi agama,.. meski matinya itu membuat orang lain mati mengenaskan, tetapi YESUS mati untuk menghidupkan orang-orang yang seharusnya mati…EMANG ADA allah lain seperti itu? TIDAK ADA, karena tidak ada itulah maka YESUS ITU ESA… hanya satu-satunya…

salam

Cosmic boy says:
@ ilham,
@ cosmic
Saya tidak melihat jawapan anda itu selain pembenaran bukan kebenaran.Sudah sah-sah yesus bertanya “mengapa kamu katakan aku yg baik …”Ini adalah pertanyaan yg bermaksud penafian yaitu Yesus menafikan dirinya baik.Kemudian berkata lagi “..tidak ada yg baik selain Allah”Perkataan ‘selain’ tambah menguatkan lagi keesaan Allah dan menafikan dirinya sebagai baik dan sekaligus sebagai Tuhan.TentuAllah.Ini adalah kata-kata utk mendidik pengikutnya supaya dalam mensifatkan baginda sebagai baik,jangan sampai menyamakan dirinya dengan Allah karena tidak ada yg sempurna melainkan Allah.Seolah-olah baginda coba mengatakan walau siapa pun baik tetaplah tidak sebaik Allah karena hanya dia yg sempurna.Saya kira udah jelas. baginda seorang yg baik karena yg dimaksudkan dengan sabdanya itu ialah penafian kesempurnaan yang berarti tidak ada yg maha baik yg sempurna melainkan

Saya pikir jelas. Hanya karena Yesus mengatakan Allah itu baik bukan bermakna Yesus tidak baik. Do you get the point? Saya tidak melihat konteks ayat ini sebagai dalil bagi menolak keilahian Yesus.

Ilham Othmany says:
@ Parhobass
Saya pikir satu lagi kesilapan orang kristian ialah mereka mengkiaskan kuasa Allah dengan kuasa manusia.Tidak semestinya perkara yg dianggap berkuasa kalau dilakukan oleh manusia maka ia juga dianggap berkuasa kalau dilakukan oleh Allah.Dalam teori ketuhanan kristian makhluk khususnya manusia memiliki kemampuan dan Allah juga memilikki kemampuan, hanyasanya kemampuan Allah mengatasi kemampuan manusia/makhluk.Begitukan pada pahaman anda.Islam juga memahamkan begitu tetapi hanyalah pada zahir sahaja yakni pada rupa.Berbeda dengan kristian yg memahamkannya secara hakiki.Tapihakiki.Islam memandang manusia /makhluk hanya mempunyai kudrat pada rupa tetapi tidak punya kudrat pada hakikat..Jika mereka bergerak itu hanya pada rupa,pada hakikatnya Allah lah yg menggerakkan.Jika mereka berfikir dan berniat/berkehendak,itu hanyalah pada rupa , yg sebenarnya Allahlah yg menjadikan fikiran ,niat dan kehendak mereka.Intinya manusia/makhluk tidak punya kudrat pada hakikat,tidak punya kekuatan perbuatan pada hakikat dan sebagainya tapi semua itu hanya pada rupa.Adapun pada hakikatnya berlaku dan terjadi dengan dijadikan oleh Allah.Apabila mereka berjalan Allahlah yg menjadikan mereka berjalan pada hakikatnya.Pada

Artinya:Bukan engkau yg melontar(pada hakikatnya) ketika engkau melontar tetapi Allahlah yg melontar.
Firman Allah lagi:,والله خلقكم وما تعملون
Artinya:Allahlah yg menjadikan kamu dan apa yg kamu perbuat.
Firman Allah lagi:

Artinya :Kalian tidak akan berkehendak melainkan jika dikehendaki Allah.
Rasulullah saw bersabda:

Artinya tidak bergerak satu zarah pun melainkan dengan izin Allah.
Di dalam hal ini Islam benar-benar berpegang kepada faham keesaan mutlak Allah sehingga tidak ada Tuhan melainkan Allah.Tidak ada kekuatan pun melainkan kekuatan Allah.Tidak ada satu perbuatan pun melainkan ianya dijadikan oleh Allah.Pandangan Islam ini adalah selari dengan nas-nas Al Quran ,hadis bahkan selari dengan Al Kitab.Perhatikan Ulangan 32:39 “Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku.” di sisi Islam tidak demikian tidak memahamkannya secara hakikatnya Allah yg menjadikan mereka bergerak dan diam.Mereka selama-lamanya di bawah proses kejadian yakni sentiasa mengalami penciptaan baru ketika berubah dari satu keadaan kepada satu keadaan.Firman Allah swt

 وما رميت إذ رميت ولكن الله رمى

Artinya bukan engkau yang melontar ketika engkau melontar tetapi Allahlah yang melontar

 وما تشاءون إلا أن يشاء الله

 Artinya:Kalian tidak berkehendak kecuali dikehendakki Allah


لا تتحرك ذرة إلا بإذن الله

Artinya: Tidak bergerak satu zarah pun kecuali dengan izin Allah.

Apa yg kita lihat seseorang itu bergerak atau diam daripada perbuatannya sendiri maka itu hanyalah pada pandangan zahir sahaja.Hakikatnya Allahlah yg menjadikannya bergerak dan diam.Oleh itu wajar kalau kristian salah dalam mengkiaskan kemampuan Allah dengan kemampuan makhluk sehingga mereka berpendapat jika makhluk mampu melakukan sesuatu maka menurut mereka Allah adalah berlebih-lebih lagi punya kemampuan.Sekiranya malaikat mampu menjelma menjadi sosok manusia,maka menurut pandangan iman kristian apa masalahnya kalau Tuhan juga dapat menjelma menjadi manusia?Di sinilah silapnya iman kristian.Islam tidak pernah silap di dalam hal ini.Jika malaikat menjelma menjadi manusia ,maka yg demikian adalah dengan kuasa Allah bukan dengan kuasa dirinya sendiri.Di sisi makhluk itu adalah kehebatan malaikat.Tapi di sisi Allah.Itu bukan kehebatan, malah itulah buktinya malaikat tertakluk di bawah proses kejadian.JIka Allah menjelma menjadi manusia itu bukan kehebatan di sisi Allah karena dengan begitu berarti Allah juga tertakluk di bawah proses kejadian.Apabila seseorang pandai berpencak dan bersilat maka di sisi kita sesama manusia itu adalah kehebatan orang tersebut.Tetapi jika Allah pun turun ke dunia dan berpencak dan bersilat,maka itu tidak menjadi kehebatan bagi Allah, malah itulah bukti dia bukan Allah beneran karena dengan begitu telah membuktikan dia hanya makhluk yg takluk dibawah proses kejadian karena gerak dan tari adalah bagian dari proses perobahan dan proses kejadian.Jadi soal dia maha kuasa lalu apa yg dapat membatasi dia dari menjadi manusia, itu adalah irrelevant di sisi Islam.Intinya Tuhan tidak akan sesekali menjadi makhluk karena ‘menjadi’ adalah suatu proses kejadian dan Tuhan tidak akan sesekali berada di bawah proses kejadian.
Tentang firman Allah telah menjadi manusia saya telah nyatakan pada jawapan yg lalu adalah mustahil firman dapat menjadi manusia karena firman tidak mempunyai hakikat wujud yg mandiri.Ada masalah pemahaman orang kristian tentang sifat-sifat Allah termasuklah sifat kalam atau sifat firman Allah.Mereka masih memikirkan bahawa sifat-sifat Allah itu ada pada Allah seperti pakaian yg melekat pada badan.Padahal hakikatnya sifat adalah makna kepada zat.Saya sudah jelaskan dahulu apa yg dikatakan zat dan apa yg dikatakan sifat.Sifat itu hanyalah sifat pada lafaz tetapi adalah zat pada makna.

Tentang panggilan2 terhadap Yesus yg mengindikasikan ketuhanannya menurut kristian itu sebenarnya bermakna ganda dan masih belum dapat melawan nas-nas yg lebih kuat yg secara pasti dan lafzi menafikan Allah dapat disamakan dengan yg lain dan menafikan bahawa Yesus adalah Allah.Misalnya lafaz adonai boleh berarti tuan/raja.Makanya tidak mutlak.Sedangkan nas yg menolak ketuhanan Yesus adalah mutlak.Begitu juga ‘kurios’ dsb.Adakah di dalam bible yg mengatakan yesus adalah Yahweh atau Elohim atau Eloah?Jawapannya tidak ada samasekali.
@Cosmic
Anda kata:
Saya pikir jelas. Hanya karena Yesus mengatakan Allah itu baik bukan bermakna Yesus tidak baik. Do you get the point? Saya tidak melihat konteks ayat ini sebagai dalil bagi menolak keilahian Yesus

Saya melihatnya ya sebagai dalil yg menolak keilahian yesus karena dia mengatakan “tidak ada yg baik melainkan Allah”.Seperti yg saya katakan penafian itu adalah penafian kesempurnaan.Jika dia mengaku tidak sesempurna Allah secara otomatis dia menolak keilahiannya.


No comments:

Post a Comment