Benar Tuhan adalah Allah. Allah yg mana? Allah yg bisa menjadi manusia yg Maha kuasa. Kalau alloh swt maha kuasa, bisa gak dia jadi manusia? Berikan bukti nyata. Sebab kalau hanya claim maka orang gila juga bisa.
Jawab:
Allah tidak akan menjadi manusia.Mengapa?Karena Allah sendiri telah mengatakannya.bahawa Dia tidak sama dengan segala sesuatu dan segala sesuatu tidak sama dengannya.Tuhan memberikan manusia petunjuk dengan dua cara.Petunjuk Al Kitabiah dan petunjuk aqliah(akal).
1)PETUNJUK AL KITABIAH
Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?( Yesaya 46:5 )
-Tuhan melarang diriNya disamakan dengan yg lain.
-Jadi adalah mustahil Dia pula menjadikan diriNya seperti manusia sehingga Dia menjadi sama seperti manusia.
2)PETUNJUK AQLIAH (AKAL)
Wilayah kuasa Tuhan hanya meliputi terhadap makhluk sahaja.Karena kuasa artinya kemampuan menjadikan.Bila dikatakan kemampuan menjadikan maka tentulah yg dijadikan itu ialah perkara yg belum ada.Dan ini hanya tertentu kepada makhluk sahaja karena makhluk sekeliannya asalnya tidak ada lalu dijadikan Tuhan sehingga menjadi ada.Sedangkan Tuhan itu sudah ada dan Dia maha kekal tidak berpermulaan.Adanya Tuhan pula sudah maha sempurna dan kesempurnaan tuhan itu bersifat mutlak tidak bisa ditambahi kesempurnaannya dan tidak bisa dikurangi.karena kalau kesempurnaan bisa ditambahi itu berarti wujudNya yang dahulu masih belum sempurna sehingga bisa ditambahi.Kalau kesempurnaannya bisa dikurangi itu berarti wujudnya bisa dikurangi dan secara teori itu juga berarti Tuhan bisa dihabisi karena tiap tiap yg bisa dikurangi bisa juga dihabisi.Adakah kita diharuskan percaya bahawa Tuhan itu bisa dihabisi walau secara teori sekalipun?Kesimpulannya berdasarkan kepada bukti al Kitabiah dan Aqliah mustahil Tuhan menjadi manusia?Adakah itu berarti kita membatasi kemampuan tuhan?Jawbannya tidak.Itu bukan membatasi kemampuan Tuhan .Itu namanya meletakan difinisi sifat kuasa Tuhan pada tempat yg betul.Jadi adalah salah kalau kita mengatakan Tuhan tidak berkuasa hanya karena kemustahilannya menjadi manusia karena memang bukan jalan nya.Seperti mana mata yg adalah alat utk melihat tidak bisa dikatakan buta jika tidak bisa mendengar segala suara karena memang bukan jalannya.Begitu juga telinga yang alat utk mendengar tidak bisa dikatakan pekak jika tidak dapat melihat segala rupa karena memang bukan jalannya.
Munafik Says:
To :
Muslims,
Seri :
Inalilahi wa Inalilahi Rajiun.
—————- QURAN
WAHYU SIAPA ? ———————–
Quran
diyakini Muslims sebagai WAHYU AWLOH yg maha sempurna, walaupun Quran sendiri
mengatakan bahwa dirinya adalah perkataan Muhammad.
QS.69:40)
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
Innahu laqaulu rasuulin kariimin
“Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu Rasul yang mulia,”
Mari kita test, keduanya, mana yang benar, dengan satu ayat dari Qs. 17:1
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
Innahu laqaulu rasuulin kariimin
“Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu Rasul yang mulia,”
Mari kita test, keduanya, mana yang benar, dengan satu ayat dari Qs. 17:1
Jawab:
Laqaulu
bukan berarti wahyu.Laqaulu arti aslinya adalah kata kata.Adapun rasul di dalam
ayat diatas berarti utusan dan yg dimaksudkan dengan utusan di sini adalah
malaikat jibril karena malaikat Jibril menjadi utusan Allah kepada nabi
Muhammad.Jadi ayat diatas maksudnya yg lebih tepat adalah “Sesungguhnya Al
Quran itu adalah benar benar kata kata rasul yg mulia(malaikat jibril).Al Quran
itu adalah kata kata Allah tapi dinisbatkan kepada malaikat Jibril di dalam ayat
diatas karena Jibril lah yg menyampaikannya kepada nabi Muhammad.
Dan
Sesungguhnya Al-Quran adalah diturunkan oleh Allah Tuhan sekalian alam. (surah
asy-Syuara 26:192)
Berarti Al
Quran adalah wahyu Allah.
Kemudian
Allah berfirman ..
Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril
itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah;
membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita
gembira bagi orang-orang yang beriman. [2:97]
Yang berarti
Jibril yg menyampaikan Al quran itu kepada nabi.
Jadi Al
Quran itu adalah wahyu dan kata kata Allah karena itulah yg asal.Dinisbatkan
sebagai kata kata Jibril karena Jibril lah yg menyampaikannya.
Munafik
says:
Qs. 17:01
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS 17:01)
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS 17:01)
ANALYSA :
KALIMAT
PERTAMA : “…Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu
malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa..”
1) Kalau Allah yg berfirman, Kok bisa
Awloh memuji dirinya sendiri “Maha Suci Awloh”….???
Jawab:
Ayat diatas datang dalam bentuk ta’lim
(mengajar).Tuhan mengajar umat bagaimana lafaznya kalau umat mau memuji Allah.
Kalau Allah menggunakan lafaz subhani (maha suci aku)
tujuan ta’lim tidak terpenuhi.Jadi berdasarkan kepada ayat diatas umat jadi tau
bagaimana lafaznya kalau mau memuji Allah dan mensucikannya.
Munafik says:
2) Kita pasti haqqul yakin bahwa
Kalimat pertama sudah pasti bukan wahyu awloh, tetapi juga bukan perkataan
Muhammad, karena pada waktu Masjidil Aqsa dibangun (709 M), Muhammad sudah mati
80 tahun sebelumnya (632 M), dan Yerusalem baru dijajah Islam pada 638 Masehi.
Jadi, Muhammad belum menginjakkan kaki di Yerusalem, juga belum ada Muslim di
Yerusalem.
3) Jadi, ada orang lain setelah
Muhammad yg menambah ayat ini (Qs. 17:1) kedalam Quran, untuk apa? Untuk
memasukkan perintah Sholat kedalam Quran.
KALIMAT KEDUA : “…..yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.”
KALIMAT KEDUA : “…..yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.”
Jawab:
Untuk menambah Al Quran adalah tidak mungkin karena Al
Quran telah dihafal oleh sahabat sahabat nabi secara mutawattir.Sekiranya ada
penambahan dan pengurangan dalam Al Quran pasti dapat diketahui oleh para
penghafaz yg ramai itu.Al Quran juga telah dibukukan pada zaman sayidina Abu
bakar khalifah yg pertama dan dilakukan penyeragaman pada zaman khalifah Usman.
Utk makluman perintah solat tidak ada dalam surah Al
Israk.Benar nabi menerima perintah solat pada malam beliau Israk tetapi
perintahnya tidak direkam dalam surah tersebut .Perintah solat wujud bertaburan
didalam surah surah lain dalam Al Quran.Surah Al Israk hanya merekam perjalanan
nabi menemui Allah sahaja disamping menceritakan tentang bani Israel.Dan utk
makluman juga.Cara bersolat yg dilakukan oleh umat Islam sekarang ini telah ada
pada zaman nabi Muhammad dan para sahabat lagi.Banyak ayat dalam al Quran yg
menyebut rukuk,sujud,qiam(berdiri) dan lain lain yg bertaburan dalam surah
surah selain surah al Israk.kalau benar Surah Al Israk direkayasa semata mata
utk memasukkan perintah solat itu berarti mereka terpaksa mengubah hampir
keseluruhan isi Al Quran.Bagaimana ini bisa berlaku tanpa dapat dikesan padahal
Al quran telah dihafaz secara mutawattir.Bagaiman orang yg memasukkan rekayasa
ini memanggil hafiz hafiz yg bertaburan diseluruh dunia Islam yg jumlahnya
ratusan ribu yg menetap di Masir,iraq,Mekah,Syria,Persia,Mausil dan lain lain
utk mencari permuafakatan dalam kerja kerja pengubahsuaian ini.?Jawabnya adalah
M U S T A H I L
L L!!!
Munafik says:
4) Kalau dalam kalimat pertama, kita
haqqul yakin bahwa ini bukanlah wahyu awloh, Kok dalam kalimat kedua, dibuat
se-olah-olah ayat ini dari Awloh, dengan menulis “KAMI” dalam huruf besar?
5) Siapakah “KAMI” dalam ayat ini,
apakah Awloh?, tetapi Awloh Islam adalah Tauhid??
Jawab:
Kata kami
digunakan adalah utk menunjukkan keagungan .Bukan menunjukkan kepada
bilangan.Apabila kita menafsirkan al Quran kita harus menafsirkan Al Quran
berdasarkan kepada bahasa ia diturunkan yaitu dalam bahasa arab.Dalam bahasa
Arab kalimah jamak tidak hanya merujuk kepada bilangan tetapi juga merujuk
kepada keagungan dan memuliakan.Sama seperti jamak dalam bahasa yahudi.Oleh
sebab itu perkataan elohim dalam bahasa Yahudi seperti dalam Kitab kejadian
tidak harus diterjemahkan sebagai tuhan tuhan tetapi harus diterjemahkan sebagai
Tuhan yg maha agung atau Tuhan yg maha mulia.Ia harus ditafsirkan begitu karena
itulah bahasa Yahudi.Jadi sangat salah kalau ada orang yg menafsirkan elohim
sebagai persekutuan tuhan tuhan karena persekutuan tuhan tuhan tidak pernah
dikenal dalam bahasa yahudi.
Munafik
says:
6) Siapa
…”kepadanya” (dalam huruf kecil) ini? Muhammad?
KALIMAT KETIGA : “…Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
KALIMAT KETIGA : “…Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
7) Dan………,
kembali dalam kalimat ketiga, BERUBAH LAGI, dan pasti ini bukan wahyu awloh,
karena perkataan ini dari orang yg memuji awloh, dengan menyebutkan “DIA adalah
Maha Mendengar dan Maha Melihat.
Jawab:
Yg demikian
adalah tidak masalah karena memang biasa diri orang yg berkata membahasakan
dirinya dengan kata ganti orang ketiga.Jadi Allah menceritakan diriNya sendiri
dengan membahasakan diriNya menggunakan kata ganti diri orang ketiga.
Jadi,so simple kan???
AGUS TEGUH SAYS:
Andalah yang seharusnya kembali ke kristen. Karena sejarah
mengatakan kristen lebih dulu ada dari islam.
Tapi kalau anda yakin islam adalah agama adam maka ya nabi kalian bukan muhammad dong. Nabi utama kalian ya adam donk donk
Tapi ada juga yang mengatakan kalau agama islam adalah agama abraham
Berarti nabi utama kalian adalah muhammad donk
Yang paling parah alquran berangan angan bahwa Yesus beragama islam haizzz
Sudah tau Yesus islam tapi malah menjadikan muhammad yang dasarnya hany a manusia malah nabi tertinggi. Harusnya kalo Yesus islam kalian harus sembah Yesus karena ada tertulis di alquran loh bahwa Yesus adalah kebenaran. Ya itu juga kalo kalian gak bilang alquran yang saya baca salah terjemahan. Tapi saya heran loh kalian umat islam yakin bahwa alquran gak bisa dibantah gak bisa dipalsukan masak bisa disalah artikan sih aneh sungguh aneh.
Salam damai sejahtra saudara saudaraku.
Tapi kalau anda yakin islam adalah agama adam maka ya nabi kalian bukan muhammad dong. Nabi utama kalian ya adam donk donk
Tapi ada juga yang mengatakan kalau agama islam adalah agama abraham
Berarti nabi utama kalian adalah muhammad donk
Yang paling parah alquran berangan angan bahwa Yesus beragama islam haizzz
Sudah tau Yesus islam tapi malah menjadikan muhammad yang dasarnya hany a manusia malah nabi tertinggi. Harusnya kalo Yesus islam kalian harus sembah Yesus karena ada tertulis di alquran loh bahwa Yesus adalah kebenaran. Ya itu juga kalo kalian gak bilang alquran yang saya baca salah terjemahan. Tapi saya heran loh kalian umat islam yakin bahwa alquran gak bisa dibantah gak bisa dipalsukan masak bisa disalah artikan sih aneh sungguh aneh.
Salam damai sejahtra saudara saudaraku.
Tanggapan:
Agama Islam telah ada sejak Adam dan Allah sendiri yg memberi nama agama yg
diturunkannya dengan nama islam.
Al Quran menyebutkan:
(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah
menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam
(Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu
semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu,
maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.(QS [22:78])
Muslim adalah orang yg menganut agama Islam dan agama
mereka disebut agama Islam.
Kesaksian tentang agama Allah dengan nama Islam ada di
dalam PL sayangnya orang orang kristian terutama yg awam tidak menyedari
hakikat ini karena para pendeta telah menutup nutupi perkara ini atas nama
penterjemahan.
Klau tidak percaya silah simak Yeremia 28:29
Hebrew,
הַנָּבִיא אֲשֶׁר יִנָּבֵא לְשָׁלֹום בְּבֹא דְּבַר הַנָּבִיא יִוָּדַע הַנָּבִיא אֲשֶׁר־שְׁלָחֹו יְהוָה בֶּאֱמֶֽת׃
Translit, HANAVI ASYER YINAVE LESYALOM BEVO DEVAR HANAVI YIVADA HANAVI ASHERO-SYELAKHO YEHOVAH BE'EMET
הַנָּבִיא אֲשֶׁר יִנָּבֵא לְשָׁלֹום בְּבֹא דְּבַר הַנָּבִיא יִוָּדַע הַנָּבִיא אֲשֶׁר־שְׁלָחֹו יְהוָה בֶּאֱמֶֽת׃
Translit, HANAVI ASYER YINAVE LESYALOM BEVO DEVAR HANAVI YIVADA HANAVI ASHERO-SYELAKHO YEHOVAH BE'EMET
Artinya:jika seorang nabi yang bernubuat tentang DAMAI
SEJAHTERA, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu
benar-benar diutus oleh TUHAN". (Yeremia 28:9 )
Di dalam ayat diatas nabi Yeremia ketika menanggapi Hanaya
yg mengaku menjadi nabi mengatakan bahawa setiap nabi yg bernubuat tentang DAMAI SEJAHTERA yakni nabi itu mengaku bahawa dia membawa ajaranyang bernama DAMAI SEJAHTERA ( islam /syalom) jika nubuat dari nabi itu
benar benar berlaku berarti diketahuilah bahawa dia benar benar diutus Tuhan.Dan
berarti dia benar benar nabi yg membawa ajaran DAMAI SEJAHTERA (ISLAM/SYALOM)
yg sebenar.
Jadi jelas di dalam ayat diatas Nabi Yeremia bersaksi
bahawa setiap nabi yg diutus oleh Allah membawa ajaran Islam yg dalam bahasa
hebrew disebut ajaran/agama Syalom.
Perhatikan perkataan damai sejahtera asalnya dalam bahasa
hebrew adalah syalom sebenarnya merujuk
kepada nama bagi institusi agama yg diciptakan oleh Allah utk
umatNya utk membedakan mereka dari lain lain agama.Oleh itu jelas syalom adalah
nama khusus bagi agama yg diturunkan oleh Allah sejak dari Adam dan sebagai nama khusus sepatutnya perkataannya
harus dikekalkan sebagaimana asal dan tidak boleh diterjemahkan.Tetapi oleh
karena pendeta kristian coba menutup nutupi perkara ini mereka telah
menterjemahkannya menjadi damai sejahtera.
Dalam kata lain mana mana nabi yang mendakwa dia adalah nabi
yang membawa agama Islam jika nubuatnya digenapi barulah dapat diketahui bahawa
nabi itu benar benar diutus oleh Tuhan.
Jadi sangat jelas bahawa Agama yg berasal dari Allah itu
bernama Islam dan Allah sendiri yg menamakan agamanya sebagai Islam.Agama kristian
bukan agama yg diberikan oleh Allah.Tidak diberikan oleh mana mana nabi dan
bukan juga tidak berasal dari Yesus.
Saya sangat berharap supaya saudara saudara kristian tidak
terus dibutakan dalam perkara ini.
GUNTUR Says:
@Maria (mak Iyah)
19 Maryam: 71
“Dan tidak ada seorangpun daripadamu (muslim), melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi TUHAN-mu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.”
Capeeee deeeeh, udah sholat nungging-nungging 5 x sehari, ibadah haji ke Mekkah , tetep aje masuk neraka.
Jawab:
Ayat tersebut mempunyai sambungannya yaitu ayat 72 yg menyebutkan:
Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. [QS 19:72]:
Jadi lengkapnya ayat tersebut menyebut begini:
Surah Maryam:
71 Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
72 Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.
Di dalam ayat diatas perkataan mendatangi Arabnya waariduha digunakan menunjukkan bahawa didatangkan ke neraka itu bukan tujuan untuk memasukkan dan menyiksa tetapi sekadar dihadapkan dan diperlihatkan dengan cara melalui titian yg merentangi di atas neraka.Kalau tujuannya adalah utk memasukkan dan menyiksa pastilah perkataan yg digunakan adalah dakhiiluha sehingga jadilah ayat itu berbunyi dan tidak ada seorang pun dari kamu pasti akan memasukki neraka itu.Jadi sudah pasti ada beda antara mendatangi dengan memasukki.Seperti kita kata seseorang tidak akan basah jika dia mendatangi sungai tetapi dia akan basah jikalau dia memasukki sungai.
Ayat diatas adalah menjadi dalil tentang adanya jambatan atau titian sirat yg merentangi neraka jahannam dimana semua manusia dari setiap umat termasuk para nabi daripada Adam sampai Muhammad akan melaluinya.
Imam Al-Bukhari di dalam kitab
Sahihnya telah memberi judul bab (الصراط جسر جهنم), iaitu Sirat ialah jambatan Jahannam.
Antara matannya, dari riwayat Abu
Hurairah (6088):
وَيُضْرَبُ جِسْرُ جَهَنَّمَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُ
"... Dan diletakkan (direntang)
jambatan Jahannam, Rasulullah SAW bersabda: Akulah orang yang mula-mula akan
melintasinya ...".
Imam al-Bukhari juga meriwayatkan
hadis lain Abu Hurairah (764):
فَيَدْعُوهُمْ
فَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ جَهَنَّمَ فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ
يَجُوزُ مِنْ الرُّسُلِ بِأُمَّتِهِ
“… Allah kemudian memanggil mereka, lalu
dibentangkanlah Sirat di atas neraka Jahannam. Maka akulah
orang pertama yang akan melewatinya dari kalangan para rasul bersama umatnya
...”.
Tetapi sebagaimana yg telah
diterang kan di dalam ayat diatas
Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa
dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. [QS
19:72]
Orang orang yg zalim itu adalah orang orang yg melakukan
maksiat kepada Allah dan mati sebelum sempat bertobat.Lebih lebih lagi mereka
yg mensyirikkan Allah seperti mereka yg percaya bahawa Yesus itu tuhan atau mengatakan tuhan
itu ada tiga atau percaya tuhan bisa menjelma menjadi lemah(manusia) ,bisa mati
dan dikalahkan dan lain lain sebagainya.Semua mereka ini nanti ketika melintasi
titian sirat akan terhumban kedalam neraka dan akan menderita di dalamnya di
dalam keadaan berlutut.
Di dalam hal terhumbannya orang yg zalim itu ke neraka maka
tidak ada kezaliman yg lebih besar daripada syirik.
Firman Allah dalam Al Quran:
“Sesungguhnya Syirik itu adalah kezaliman yang paling
besar” (Surah Luqman: 13)
TUJUAN ATAU HIKMAT BERIMAN DENGAN DATANGNYA
MANUSIA KE NERAKA DAN ADANYA TITIAN
SIRAT IALAH....
1) Supaya manusia mematuhi segala suruhan Allah dan meninggalkan apa yang
dilarang SEPERTI zalim dan syirik.
2)
Supaya manusia menyedari bahawa segala
amalan mereka samaada baik atau buruk akan
dibalas oleh Allah termasuk kezaliman dan syirik.
3)
Untuk menggalakkan manusia melakukan
kebaikan dan meninggalkan kemungkaran.
4)
Untuk membuktikan kebesaran dan kekuasaan
Allah ke atas makhlukNya.
5) Untuk menguji keimanan dan keyakinan manusia kepada Allah walaupun
persoalan kiamat ini merupakan perkara ghaib yang tidak dapat dibuktikan dengan
nyata.
No comments:
Post a Comment