Kebenaran tentang keabsahan Nur Muhammad kini menjadi pertikaian hangat di kalangan para ulama.Kebanyakan ulama-ulama sufi mempertahankan keabsahan adanya Nur Muhammad sementara sesetengah ulama menyanggahnya dan memperlihatkannya sebagai suatu kemasukan atau tambahan baru di dalam ajaran Islam yang suci.Masing-masing pihak mempunyai dalil yang tersendiri.Berikut akan saya kemukakan dalil-dalil tentang adanya Nur Muhammad berdasarkan kepada Al Quran, hadis dan keterangan para ulama.Dalil-dalil tersebut saya petik sepenuhnya dari tulisan HMH Al-Hamid Al-Husainidi dalam buku beliau yang berjudul "Liku-Liku Bid'ah....dan masalah khilafiyah" terbitan PUSTAKA NASIONAL PTE LTD SINGAPURA.Beliau berkata....
Abdurrazzaq telah meriwayatkan dengan sanadnya dari Jabir bin Abdullah Al- Anshari yang menuturkan sebagai berikut: "Aku bertanya:Ya Rasulullah,beritahulah aku tentang apa yang mula pertama diciptakan Allah swt sebelum segala sesuatu".Beliau menjawab: "Hai Jabir,sebelum Allah menciptakan segala sesuatu Dia menciptakan nur Nabimu dari nurnya,kemudian dengan kudrat kekuasaanNya Dia menjadikan nur itu berputar (berproses) menurut kehendaknya.Pada waktu itu belum ada lauh,belum ada qalam,belum ada syurga,belum ada neraka,belum ada malaikat,belum ada langit,belum ada bumi,belum ada matahari,belum ada bulan,belum ada jin dan belum ada manusia.Ketika Allah swt hendak menciptakan makhluk,Allah membagi nur tersebut menjadi empat bagian.Dari bahagian yang pertama Allah menciptakan qalam,dari bagian yang kedua Allah menciptakan lauh dari bagian yang ketiga Allah menciptakan arasy.Kemudian bagian yang keempat Allah membaginya menjadi empat bagian.Dari bagian pertama Allah menciptakan para malaikat penjunjung arasy,dari bagian kedua Allah menjadikan kursi dan dari bagian yang ketiga Allah menciptakan para malaikat lainnya.Kemudian bagian yang keempatnya Allah membaginya lagi menjadi empat bagian. Dari bagian yang pertama Allah menciptakan,dari bagian yang kedua Allah menciptakan penghuni bumi (ardhiyin) dan dari bagian yang ketiga Allah menciptakan syurga dan neraka.Kemudian bagian yang keempatnya Allah membaginya lagi menjadi empat bagian.Dari bagian yang pertama Allah menciptakan nur absharil mukminin (nur penglihatan kaum mukminin),dari bagian kedua Allah menciptakan nur hati mereka,yaitu kesedaran mengenal (ma'rifat) Allah swt.Dari bagian yang ketiga Allah menciptakan nur ucapan mereka,yaitu tauhid 'Laa ilaha illallah Muhammadur Rasulullah' (Al-Hadis).Sanad dari Jabir adalah shahih,tiada perubahan apa pun.Namun para ulam berbeda pendapat mengenai mati (susunan kalimat)hadis tersebut kerana gharib(mereka tidak pernah mengenal hadis tersebut sebelumnya).Hadis semakna dengan itu diriwayatkan juga oleh Al-Baihaqi dengan beberapa kelainan.Hadis tersebut tidak berlawanan pula dengan hadis Termidzi yang meriwayatkan bahawa "Yang diciptakan Allah mula pertama ialah qalam".Bahkan kedua hadis itu dapat disatukan (dipadukan),iaitu dengan pengertian bahwa kecuali nur Muhammad,qalam merupakan ciptaan Allah yang pertama (yakni sesudah nur Muhammad).Dapat juga dikatakan bahwa qalammerupakan ciptaan yang pertama di samping ciptaan lainnya yang sejenis.Yakni nurku (nur Muhammad saw)adalah nur pertama dari berbagai nur yang diciptakan Allah.
Kebenaran hadis mengenai nur Muhammad saw itu diperkuatkan oleh hadis lain yang diriwayatkan oleh Ali bin Al-Husain ra yang berasal dari ayahnya (Imam Ali bin Abu Thalib ra) dan dari datuknya (Muhammad Rasulullah saw).Hadis tersebut menuturkan bahwasanya Rasulullah saw menerangkan "kuntu nuuran baina yadai rabbi" yang bererti dahulu aku adalah nur di sisi Tuhanku.Hadis tersebut disebut oleh Al-Hafizh Abul-Hasan Ali bin Muhammad Al-Qaththan di dalam Al-Ahkamnya.Ibnul Qaththan termasuk jajaran kritikus (naqqad) hadis yang terkenal dengan teknik pembahasannya, dan termasuk juga sejumlah ulama yang sangat teliti dan ketat menjaga riwayat-riwayat hadis dan penghafalannya.
Mengenai kebenaran hadis tentang nur Muhammad saw ,Allah berfirman di dalam Al Quran (yang berbunyi) "qad jaa akum minallaahi nuurun wakitaabun mubiin" (yang bererti) sesungguhnya telah datang kepada kalian nur (cahaya) dari Allah dan Kitab (Al-Quran) yang menerangkan (Al-Maidah:15).
Banyak ulama mengatakan bahwa yang dimaksud 'nur' adalah Muhammad saw.Demikianlah di dalam 'Tafsir At-Thabari',Ibnu Abi Hatim dan Al- Qurthubi.Qatadah mengatakan bahwa 'nur' pada ayat tersebut bermakna Muhammad saw.Demikian pula di dalam Tafsir Ibnul-Jauzi.
Pembuktian lain yang menunjukkan kebenaran soal nuraniyah itu ialah berita-berita riwayat dari berbagai sumber,yang menuturkan,bahwa pada saat kelahiran Muhammad saw bundanya melihat cahaya (nur) dan bersama nur yang dilihatnya itu cahaya yang menerangi gedung-gedung di negeri Syam.Ibnu Hajar mengenengahkan riwayat tersebut dan membenarkannya.Demikian pula Ibnu Hibban dan Al-Hakim.
Di antara hadis-hadis yang menunjukkan nur Muhammad sebagai ciptaan Allah yang pertama ialah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru bin Al-Ash,berasal dari Rasulullah saw,bahwasanya beliau pernah menyatakan:Allah Azza wa jalla telah menetapkan (menyuratkan) ukuran-ukuran (maqadir) makhluk-makhluk ciptaanNya limapuluh ribu tahun sebelum menciptakan (tujuh petala) langit dan bumi,dan ketika itu arasynya berada di atas air.Di antara yang termaktub di dalam Dzikr,yakni Ummul-Kitab,ialah bahawa Muhammad saw adalah khatamun- nabiyin (nabi terakhir).Di dalam sebuah hadis Rasulullah saw menyatakan:(yang bunyinya) "innii 'abdullaahi wa khaatamun nabiyyiin,wa inna Aadama lamunjadilun fii thiinatihi"(yang bererti) Aku hamba Allah penutup para nabi,sedangkan Adam masih berupa gumpalan keras pada tanah liatnya.
Hadis tersebut diriwayatkan oleh Ahmad (bin Hanbal),Al-Baihaqi dan Al-Hakim menilainya sebagai hadis berisnad shahih.Hadis yang lain lagi menuturkan,ketika Rasulullah saw ditanya:Bilakah nubuwwah (kenabian) itu ditetapkan bagi anda?,beliau menjawab:(yang bunyinya) "wa Aadamu bainarruuhi wal jasad"(yang ertinya) ketika itu Adam masih berupa antara roh dan jasad.Allah menempatkan nur Muhammad saw di atas punggungnya Adam,kemudian dipindahkan ke dalam tulang-tulang sulbi dan rahim-rahim yang serba suci hingga pada akhirnya beliau tampak di dalam bentuk yang sempurna.Wallahu a'lam.
Tamat petikan bicara HMH Al-Hamid Al-Husaini.Akan bersambung salinan berikutnya di bawah tajuk "DEMI NABI MUHAMMAD ALLAH MENCIPTAKAN ADAM AS"
No comments:
Post a Comment