Monday, December 17, 2012

JIZYAH MENURUT TRADISI ISLAM DAN TRADISI JUDO KRISTIAN


Sebelum saya melanjutkan kepada persoalan jizyah di dalam Islam suatu perkara yang tidak kurang pentingnya ialah bagaimana jizyah sebenarnya telah ada dalam tradisi judo kristian sejak awal lagi.Di dalam tradisi Judo Kristian pembayaran jizyah ini dibayar dalam dua bentuk
1)Dalam bentuk pemberian harta
2)Dalam bentuk kerja rodi atau kerja paksa.
 Mislanya di dalam Kitab Yoshua 16 dikatakan bahawa Suku Efraim salah satu suku Israel mengizinkan orang-orang Kanaan tinggal di Gezer dan orang-orang Kanaan itu membayar jizyah dalam bentuk kerja paksa kepada suku Efraim.
“Tetapi orang kanaan yang diam di Gezer tidaklah dihalau mereka.Jadi orang Kanaan itu masih tetap tinggal di tengah-tengah suku Efraim sampai sekarang, tetapi menjadi budak rodi.” (Yoshua 16:10)
Misal jizyah yang di dalam bentuk harta pula ialah sepertimana jizyah yang diambil oleh Raja Daud.Ini dapat dilihat di dalam Samuel 8:
“ Sesudah itu Daud memukul kalah orang Filistin dan menundukkan mereka;        lalu Daud mengambil kendali pemerintahan atas ibu kota dari tangan orang Filistin.Dan ia memukul kalah orang Moab, lalu sambil menyuruh mereka berbaring di tanah ia mengukur tempat mereka dengan tali; diukurnya dua kali panjang tali itu untuk mematikan dan satu tali penuh untuk membiarkan hidup.Maka orang Moab takluk kepada Daud dan harus mempersembahkan upeti.”
(Samuel 8:1-2)
 Perbuatan nabi Daud itu dipuji oleh Tuhan seperti yang terdapat nasnya di dalam kitab 1 Raja-Raja 15 : 5:
“Karena Daud telah melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan tidak menyimpang dari segala yang diperintahkannya kepadanya seumur hidupnya,kecuali dalam perkara Uria orang Het itu”  (1 Raja-Raja 15:5)
Disebut di dalam  Ensaiklopedia Al Kitab berkenaan jizyah yang diperolehi pada zaman Nabi Daud:
“Semasa era Pemerintahan Daud Perbendaharaan negara menjadi penuh karena kemenangan-kemenangannya yang berterusan di dalam peperangan-peperangan(2 Samuel 8:2,7-8).” (Ensaiklopedia Al Kitab Vol 2 ms 540)
Kemudian adalah jelas juga kepada kita bagaimana Suku Naftali salah satu suku Israel tidak mengusir penduduk Beit -Semes dengan mengenakan jizyah dalam bentuk kerja paksa seperti yang terdapat dalilnya di dalam kitab Hakim-Hakim 1:33:
“Penduduk kota Bet-Semes dan Bet-Anat pun tidak diusir oleh suku Naftali. Itu sebabnya orang Kanaan, penduduk asli negeri itu masih tinggal di situ bersama-sama dengan orang Naftali. Tetapi, mereka dipaksa bekerja untuk orang Naftali.” ( Hakim-Hakim 1:33)
Di dalam Kitab Ulangan 20 kita dapati juga bahawa Tuhannya Al Kitab memerintahkan Musa untuk memperhambakan bangsa-bangsa yang telah ditakluki sebagai bentuk jizyah.
Ulangan 20:
“ Apabila engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, maka    haruslah menawarkan perdamaian kepadanya
Apabila kota itu menerima tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka haruslah semua yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi bagimu dan menjadi hamba kepadamu.”(Ulangan 20:10-11)
Demikianlah wujudnya jizyah di dalam Perjanjian Lama samada dalam bentuk pemberian harta atau kerja paksa.Adanya jizyah bukan saja diperakukan oleh nas-nas Perjanjian Lama sahaja malah turut diperakukan juga oleh nas-nas Perjanjian Baru.Hal ini adalah berdasarkan kepada pengakuan Yesus sendiri ketika beliau ditanya adakah diperbolehkan memberi jizyah kepada Kaisar, Yesus menjawab “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!” (Markus 12:17)
 Malah Yesus sendiri membayar jizyah kepada Kaisar Romawi seperti yang dijelaskan di dalam Injil Matius.
“Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan:Apakah pendapatmu,Simon?Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?Jawab Petrus:Dari orang asing! Maka kata Yesus kepadanya: Jadi bebaslah rakyatnya.Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau.Dan ikan yang pertama yang kau pancing,tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya.Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagiku dan bagimu juga” (Matius 17:25-27)
Nah!Lihatlah sendiri Yesus yang diagung-agungkan oleh seluruh penganut kristian dari timur hingga  ke barat malah dianggap Tuhan, beliau sendiri mengakui bahawa sesungguhnya jizyah adalah suatu kewajiban yang harus dibayar kepada pemerintah.Hairan sungguh hairan,beribu-ribu kali hairan setiap kali dibahaskan masalah jizyah orang-orang Kristian mengatakan jizyah adalah semata-mata ajaran Islam yang kononnya tidak ada di dalam kitab-kitab mereka.SubhanaLlah!Inilah kebohongan mereka yang amat nyata!!!
Paulus yang dianggap rasul oleh orang-orang kristian sendiri menganjurkan membayar jizyah kepada pemerintah Romawi.Dalilnya terdapat di dalam Roma 13.
“Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.Itulah sebabnya maka kamu membayar pajak.Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.” (Roma 13:5-7)
  Disebut dalam Ensaiklopedia Al Kitab:
“Pada zaman-zaman kebelakangan jizyah dibayar sebagai khidmat kepada haikal dan orang-orang Yahudi   membayar jizyah tersebut …  Josephus memberitahu kita di dalam buku sejarahnya sejumlah besar wang masuk ke dalam perbendaharaan haikal daripada sumber jizyah dan hal ini berterusan sehinggalah ke zaman Yesus (Matius 17:24).Apa yang menarik Yesus sendiri menggunakan mukjizatnya supaya dapat membayar jizyah tersebut…” (Ensaiklopedia Al Kitab halaman 540)
Demikianlah jizyah sebenarnya ada dan diperakukan oleh kedua-dua Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan diamalkan oleh para nabi dalam Al Kitab.Jadi kalau jizyah ada dalam Islam dan diperintah di dalam Al Quran ianya bukanlah sesuatu yang baru.Malah jizyah yang dianjurkan oleh Allah di dalam Al Quran adalah lebih manusiawi dan lebih menasabah jika dibandingkan dengan jizyah yang ada dalam tradisi Judo Kristian yang sangat besar kemungkinannya telah ditokok tambah oleh manusia.Sesungguhnya Islam hanya mengenakan jizyah ke atas orang yang mampu berperang sahaja.Ini berarti kanak-kanak, wanita,yang pada kebiasaannya tidak ikut berperang  dan orang-orang tua yang sudah tidak mampu berperang tidak diwajibkan membayar jizyah.Firman Allah di dalam Al Quran yang bermaksud:
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak beriman kepada hari akhirat, dan mereka pula tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan RasulNya, dan tidak berugama dengan ugama yang benar, iaitu dari orang-orang yang diberikan kitab (kaum Yahudi dan Nasrani), sehingga mereka membayar jizyah dengan keadaan taat dan merendah diri” (Al Quran Surah Attaubah 9:29)
Imam Qurtubi berkata di dalam mentafsirkan ayat di atas:
“Berkata ulama-ulama kita semoga rahmat Allah tercurah ke atas mereka:Berdasarkan kepada dalil Al Quran (di atas) adalah jizyah itu hanya diambil daripada lelaki-lelaki yang mampu berperang sahaja karena Allah telah berfirman “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak beriman kepada hari akhirat, dan mereka pula tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan RasulNya, dan tidak berugama dengan ugama yang benar, iaitu dari orang-orang yang diberikan kitab (kaum Yahudi dan Nasrani), sehingga mereka membayar jizyah..”Ini berarti jizyah hanya diambil dari orang yang diperintahkan untuk diperangi (yaitu para lelaki kafir yang mampu berperang—adalah maklum Islam tidak membolehkan memerangi wanita,kanak-kanak dan orang-orang tua).Dan berdasarkan kepada ayat itu juga para hamba tidak diwajibkan membayar jizyah walaupun mereka mampu berperang karena para hamba tidak memilikki harta(mereka tidak memilikki diri mereka sendiri maka bagaimana mereka bisa memilikki harta?)…Dan telah menjadi kesepakatan para ulama bahawa kewajiban membayar jizyah hanya tertanggung di atas kepala para lelaki yang merdeka dan baligh karena merekalah yang telah diperintahkan supaya diperangi dan bukannya kaum wanita,kanak-kanak,para hamba dan orang-orang gila (yang tidak mampu berperang). (Imam Al Qurtubi, Al Jami’ Li ahkamil Quran vol 8 halaman 72).
Jadi jizyah hanya diambil dari orang-orang ynag telah disebutkan di atas.
Tujuan mengambil jizyah daripada orang-orang kafir pula adalah sebagai tanda orang-orang kafir tersebut mengaku berdamai dan tidak akan menyerang kaum muslimin dan sebagai balasannya kaum muslimin wajib berperang bagi pihak mereka  jika ada musuh lain yang cuba mengganggu mereka dan inilah yang diistilahkan oleh ahli-ahli fiqih Islam sebagai zimmi (berarti di dalam tanggungan) yaitu orang-orang kafir yang keselamatan mereka ditanggung oleh kaum muslimin.Abu Ubaidah Ammar  Ibnu Al Jarrah salah seorang sahabat Nabi sebagai contoh, sewaktu menjadi gabenur di Syam telah memulangkan kembali jizyah yang telah diambil daripada orang-orang kafir di sana karena beliau melihat orang-orang Islam dalam keadaan lemah dan tidak mampu untuk melindungi orang-orang kafir zimmi pada waktu itu daripada serangan pihak musuh.Jizyah yang telah diambil dikembalikan semula dengan alasan tidak mampu memberikan perlindungan kepada orang kafir zimmi karena memang itulah perjanjiannya sewaktu orang-orang Islam mengambil jizyah daripada mereka.Jadi tuduhan musuh-musuh Islam yang mengatakan bahawa jizyah adalah cukai yang dikenakan ke atas orang kafir atas sifat mereka sebagai orang kafir dan oleh itu menurut mereka sebagai suatu penghinaan karena ianya menunjukkan layanan kelas kedua ke atas warganegara yang bertaraf zimmi  adalah meleset samasekali karena hakikat jizyah hanyalah sebagai tanda perdamaian atau persahabatan dan ianya dibalas oleh kaum muslimin dengan memberikan perlindungan kepada mereka.
Ustaz Ahmad Muhammad Jamal Guru Tafsir di Universiti Ummul Qura menulis , “Sesungguhnya jizyah itu diambil bagi melindungi nyawa orang-orang zimmi yang ada dalam perbatasan wilayah kekuasaan Islam dan seterang-terang dalil yang menunjukkan akan yang demikian itu ialah apabila Abu Ubaidah Ammar Al Jarrah mengembalikan jizyah yang telah diambil dari orang-orang Syam(Syria) ketika sampai kepadanya berita bahawa pihak Romawi membuat persiapan untuk menyerang kaum Muslimin yang menyebabkan kaum muslimin tidak dapat lagi memberi perlindungan kepada warga zimmi di sana karena mereka terpaksa menumpukan perhatian bagi menghadapi serangan Romawi yang tersebut.Di dalam suratnya kepada warga zimmi Abu Ubaidah menulis:Sesungguhnya kami kembalikan jizyah yang telah kami ambil dari kalian karena telah sampai kepada kami bahawa pihak Romawi akan menyerang kami sehingga kami tidak bisa lagi memberi perlindungan kepada kalian padahal jizyah yang kami ambil ini adalah dengan syarat kami harus melindungi kalian…” (Ahmad Muhammad Jamal ,Quranul Karim Kitabun Uhkimat ayaatuhu-Dar el Ihya el ulum Beirut)
Harus juga diingat jizyah itu adalah suatu kontrak antara muslim dan non muslim yang berkemampuan sahaja dan agama Islam tidak mewajibkan jizyah ke atas orang-orang kafir yang fakir dan miskin.Buktinya Sayidina Umar tidak mengenakan jizyah kepada seorang Yahudi yang telah tua dan miskin sebaliknya orang tua Yahudi itu telah diberikan sebuah rumah untuk menetap tinggal  dan diberikan kos sara hidup yang diambil daripada baitul maal kaum muslimin. (Diriwayatkan oleh Abu Yusuf di dalam Kitab Al Kharraj halaman 151)
Demikianlah jizyah di dalam Islam hanya dikenakan ke atas orang yang mempunyai kemampuan.Berbeda dengan jizyah di dalam tradisi Judo Kristian dikenakan ke atas orang yang berkemampuan dan juga ke atas orang yang tidak berkemampuan.Misalnya Raja Sulaiman menurut Perjanjian Lama telah mengenakan upeti dalam bentuk kerja paksa kepada hamba rakyatnya sehingga mereka sudah tidak tertahan sehinggalah apabila kekuasaan berpindah tangan kepada anaknya Rahabeam, segala hamba rakyat tersebut telah meminta Rahabeam mengurangkan beban tanggungan yang dipikulkan ke atas mereka oleh Raja Sulaiman sewaktu memerintah seperti yang terdapat nasnya di dalam Kitab 1 Raja-Raja 12 sebagaimana berikut:
“Orang menyuruh memanggil dia, lalu datanglah Yerobeam dengan segenap jemaah Israel dan berkata kepada Rahabeam: Ayahmu telah memberatkan tanggungan kami, maka sekarang ringankanlah pekerjaan yang sukar yang dibebankan ayahmu dan tanggungan yang berat yang dipikulkannya kepada kami, supaya kami menjadi hambamu.” (1 Raja-Raja 12:3-4)
Namun permohonan tersebut ditolak bahkan berjanji utnuk menambahkan lagi beban mereka hamba rakyat tersebut:
“Ia mengatakan kepada mereka menurut nasihat orang-orang muda:Ayahku telah memberatkan tanggungan kamu tetapi aku akan menambah tanggunganmu itu;ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi” (1 Raja-Raja 12:14)
Akhir kata, kepada  para pembaca silalah bandingkan perbedaan antara jizyah dalam Islam dengan jizyah dalam tradisi Judo kristian yang manakah yang menepati ciri-ciri keadilan dan berkonsepkan perasaan belas kasihan kepada sesama manusia.Silalah kalian nilaikan sendiri.


Sunday, December 16, 2012

PEPERANGAN MENURUT TRADISI ISLAM DAN JUDO KRISTIAN


Musuh-musuh Islam dengan penuh tipudaya membuat tuduhan kononnya agama Islam adalah agama yang menganjurkan peperangan,menyebarkan agama dengan pedang dan cinta kepada keganasan.Menurut mereka lagi berbeda dengan kristian merupakan agama yang mengharamkan peperangan dan menganjurkan cintakasih.Benarkah agama Islam agama yang menganjurkan peperangan?Atau peperangan di dalam sekadar mempertahankan diri?Disebaliknya pula benarkah agama kristian itu agama yang benar-benar menganjurkan cintakasih?Atau sekadar propaganda murahan bagi meraih simpati.Artikel ini akan menjawab segalanya.Sila ikuti dengan fikiran yang terbuka dan kritis.
Kalau kita telusuri dari sejarah hidup nabi Muhammad kita akan dapati hanya tercatat sebanyak 28 siri siri peperangan.19 daripada peperangan-peperangan tersebut tidak benar benar terjadi karena musuh telah melarikan diri terlebih dahulu sebelum berlakunya peperangan.Siri-siri peperangan tersebut berlaku selama 8 tahun semenjak daripada tahun yang kedua hijrah hingga tahun kesembilan.
Kesemua peperangan-peperangan tersebut berlakunya karena Islam terpaksa mempertahankan diri dari keganasan dan kekejaman orang-orang kafir.Semasa nabi masih berada di Mekkah orang –orang kafir telah menyiksa orang-orang Islam dengan siksaan yang sangat dahsyat.Ada yang dibakar hidup-hidup seperti khabab Al Arath,ada yang dipukuli seperti Bilal bin Rabah,malah ada yang dibunuh seperti Yasir dan istrinya Sumayyah.RasuluLlah sendiri tidak luput daripada gangguan orang-orang kafir yang tersebut.RasuluLlah pernah dijerut,pernah dipukul,dilontari batu,dilontar najis dan sebagainya.Malah hampir-hampir saja dibunuh.Sesiapa sahaja yang belajar sejarah Islam pasti mengetahui dengan baik bahawa umat Islam telah menanggung penganiayaan demi penganiayaan yang tidak ada bandingannya sehingga ada di kalangan mereka yang terbunuh hanya semata-mata karena mereka mengatakan bahawa Tuhan kami adalah Allah.Dalam keadaan demikian sebagian umat Islam terpaksa menyembunyikan keimanan mereka dan menzahirkan kekufuran demi menjaga keselamatan diri,nyawa dan harta benda.Kepada orang-orang yang beginilah turun firman Allah dalam surah Al Nahl ayat 106 yang bermaksud:
Sesiapa yang kufur kepada Allah sesudah ia beriman (maka baginya kemurkaan dan azab dari Allah), kecuali orang yang dipaksa (melakukan kufur) sedang hatinya tenang tenteram dengan iman; …(Q 16:106)

Akhirnya orang-orang Islam itu terpaksa berhijrah mengungsi ke negara orang dengan meninggalkan segala-galanya rumah,tanah,hartabenda,malah keluarga.Ada yang terpaksa meninggalkan istri.Ada yang meninggalkan anak-anak dan ibubapa yang telah tua.

Berkenaan hal ini maka Allah telah berfirman di dalam surah An Nahl ayat 41-42 yang bermaksud:

Dan orang-orang yang berhijrah kerana Allah, sesudah mereka dianiaya (ditindas oleh musuh-musuh Islam), Kami akan menempatkan mereka di dunia ini pada tempatnya yang baik; dan sesungguhnya pahala (amal mereka yang baik itu) lebih besar di akhirat kelak, kalaulah mereka mengetahui.
Mereka itu ialah) orang-orang yang bersabar (menanggung kezaliman) dan berserah diri kepada Tuhannya.(Q 16:41-42)

Sesiapa sahaja yang membaca Al Quran pasti dapat menyimpulkan bahawa keizinan peperangan di dalam Islam adalah bertujuan mempertahankan diri dan bukan untuk menganiayai orang lain.Firman Allah di dalam surah Al hajj ayat 39-40 yang bermaksud:
Diizinkan berperang bagi orang-orang (Islam) yang diperangi (oleh golongan penceroboh), kerana sesungguhnya mereka telah dianiaya; dan sesungguhnya Allah Amat Berkuasa untuk menolong mereka (mencapai kemenangan).
Iaitu mereka yang diusir dari kampung halamannya dengan tidak berdasarkan sebarang alasan yang benar, (mereka diusir) semata-mata kerana mereka berkata: "Tuhan kami ialah Allah". Dan kalaulah Allah tidak mendorong setengah manusia menentang pencerobohan setengahnya yang lain, nescaya runtuhlah tempat-tempat pertapaan serta gereja-gereja (kaum Nasrani), dan tempat-tempat sembahyang (kaum Yahudi), dan juga masjid-masjid (orang Islam) yang sentiasa disebut nama Allah banyak-banyak padanya dan sesungguhnya Allah akan menolong sesiapa yang menolong ugamaNya (ugama Islam); sesungguhnya Allah Maha Kuat, lagi Maha Kuasa; - (Q 22:39-40)

Di dalam ayat di atas Allah menyatakan bahawa orang-orang yang dianiaya di dalam keadaan diusir dari kampung halaman mereka berserta anak-anak mereka dan harta mereka pula dirampas mempunyai hak utk mempertahankan diri.
Di dalam ayat yang lain Allah berfirman yang bermaksud:
Dan perangilah akan orang-orang yang memerangi kamu, dan janganlah kamu menceroboh (dengan memulakan peperangan); kerana sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang menceroboh.(Q 2:190)
Berdasarkan ayat di atas jelas bahawa peperangan dalam Islam itu tidak lain hanyalah untuk mempertahankan diri.Bukan untuk menceroboh.Adakah musuh-musuh islam yang menuduh Islam dengan tuduhan keganasan masih punya mata untuk melihat nas diatas?SubhanaLlah! Inilah kebohongan mereka yang amat besar!
Di dalam ayat yang lain Allah berfirman yang maksudnya:
Dan apakah yang menghalang kamu (maka kamu) tidak mahu berperang pada jalan Allah (untuk menegakkan ugama Islam) dan (untuk menyelamatkan) orang-orang yang tertindas dari kaum lelaki, perempuan dan kanak-kanak, iaitu mereka yang selalu (berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan kami! Keluarkanlah kami dari negeri (Makkah) ini, yang penduduknya (kaum kafir musyrik) yang zalim, dan jadikanlah bagi kami dari pihakMu seorang pemimpin yang mengawal (keselamatan ugama kami), dan jadikanlah bagi kami dari pihakMu seorang pemimpin yang membela kami (dari ancaman musuh)". (Q 4:75)

Berdasarkan ayat diatas juga adalah jelas bahawa peperangan di dalam Islam hanyalah utk membela golongan yang lemah lelaki,perempuan dan anak-anak.Bukan utk menindas orang lain atau membalas dendam atau lain-lain motif yang hina dan keji.

Ketika orang-orang kafir mekkah melanggar perjanjian hudaibiyah dengan menyerang kabilah Khuza’ah yang menjadi sekutu nabi RasuluLlah sallallahu alaihiwasallam lantas menyerang Mekkah .Penyerangan itu dilakukan bukannya untuk membalas dendam tetapi untuk mengembalikan hak mereka yang dizalimi dan menegakkan keadilan.Buktinya selepas menawan Mekkah Nabi telah mengampunkan kesemua penduduk mekkah walaupun mereka selama ini telah banyak menganiayai dan menyakiti orang-orang Islam dengan zalim.Jadi tuduhan yang mengatakan nabi menyebarkan agama dengan pedang itu dapat dari mana?SubhanaLlah!Nampaknya manusia sudah tidak punya otak utk melihat mana yang benar dan mana yang salah.Sekali lagi Inilah kebohongan mereka yang amat nyata!
Camkan bahawa di dalam agama kristian keadaannya adalah berbeda dengan agama Islam karena Tuhan kristian tidak menjelaskan kaedah-kaedah dan adab-adab yang sepatutnya diamalkan semasa peperangan sehingga jadilah peperangan dalam kristian itu dipenuhi dengan kezaliman-kezaliman,kebuasan-kebuasan dan penganiayaan yang tidak ada tolok bandingnya!!!Malah Tuhan kristian itu sendiri adalah biang dari semua pembunuhan-pembunuhan sadis,kejam dan brutal malah bisa dikatakan kekejaman yang tidak dilayak dilakukan oleh Tuhan. Hanya layak dibilang syaitan yang bertopengkan agama!!!Tidak percaya?

 
Simak ayat –ayat berikut:
Yoshua 10.

10:39
Negeri itu beserta rajanya dan segala kotanya direbutnya, 
dan dipukul dengan mata pedang. Semua makhluk yang 
 ada di dalamnya ditumpas mereka, tidak seorangpun yang 
dibiarkannya lolos; seperti yang dilakukannya terhadap 
Hebron, demikianlah dilakukan terhadap Debir beserta 
rajanya, sama seperti yang dilakukannya terhadap Libna beserta rajanya.
10:40
Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu, Pegunungan, 
Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta 
semua raja mereka. Tidak seorangpun yang dibiarkannya lolos, 
 tetapi ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang diperintahkan 
TUHAN, Allah Israel.


Seperti yang diperintahkan Tuhan Israel???Tuhan memerintahkan dibunuh setiap yang bernyawa seorang pun yang tidak dibiarkan hidup????Para pembaca nilaikan sendiri.Layakkah perintah seperti ini dikeluarkan oleh yang namanya Tuhan atau ianya tidak lain adalah perintah dari syaitan?Ayat-ayat syaitan di dalam bible bukan itu saja malah banyak lagi.Tidak percaya?Simak ini pula…
1 Samuel 15…

15:2
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas 
apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, 
karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika 
orang Israel pergi dari Mesir.
15:3
Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, 
tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada 
belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki 
maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang
 menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai."

Hah !!! (?) Tuhan melarang dari menyimpan perasaan belas kasihan walaupun ke atas kanak-kanak yang masih menyusu??? Layakkah perintah seperti ini dikeluarkan oleh yang namanya Tuhan atau ianya tidak lain adalah perintah dari syaitan? Para pembaca nilaikan sendiri.Hoi! Musuh-musuh Islam!Please ,wake up! Buka mata kalian besar-besar Sesungguhnya Saya tidak mengada –ada.Nasnya sangat gamblang dan jelas sejelas mentari disiang bolong!
Sangat sulit kita mempercayai bahawa nas-nas diatas ditulis oleh Tuhan yang didakwakan oleh orang nasrani sebagai tuhan yang menyeru kepada kasih sayang.Orang-orang kristian kadang berkilah dengan dalih yang cukup tidak masuk akal dengan mengatakan nas-nas tersebut adalah nas-nas Perjanjian Lama bukan Perjanjian Baru yang mana Allah telah menukar perintahnya kepada hukum kasih dan Allah telah mengharamkan peperangan.Inilah jawapan paling tidak masuk akal sedunia yang dikatakan oleh orang yang dikatakan penganut agama kasih.Mereka menyangka dengan jawapan itu mereka dapat memperbodohkan orang lain sepertimana mereka telah diperbodohkan oleh Bapa-bapa gereja.Apa bedanya Perjanjian lama dan Perjanjian Baru?Bukankah Tuhannya itu itu juga?
Di dalam Islam ayat-ayat seperti itu tidak pernah ada karena matlamat peperangan dalam Islam adalah semata-mata mempertahankan diri dan menegakkan keadilan serta mempertahankan kebebasan beragama. Dan apa yang penting Allah memberikan peraturan yang ketat kepada muslim kalau misal peperangan terjadi yaitu jangan menceroboh,jangan memulai peperangan,jangan menganiayai dan jangan melampaui batas seperti yang telah kita lihat daripada nas-nas Al Quran yang saya kutip.Dari suatu segi benarkah dalam agama kristian peperangan adalah diharamkan?Saya mengatakan tidak!tidak! dan tidak!Wahai orang Kristian jangan menutup-nutupi kesesatan agama kalian dengan alasan –alasan bodoh seperti itu.Ternyata peperangan dalam agama kristian adalah dihalalkan malah kadang diwajibkan dengan ayat ini:
 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi. (Markus 21-22)
Berdasarkan kepada ayat tersebut berarti kalaulah pemerintah kristian (kaisar)meminta penganut kristian berperang utk mempertahankan negara penganut penganut kristian wajib menyahut panggilan kaisar mereka yang berarti mereka wajib berperang.Malah salah seorang pemuka protestan yang bernama Elrik Zwenjili mengatakan “Perang suci (Justice War)dalam kekristianan untuk mempertahankan nyawa dan agama tidak bertentangan dengan firman Tuhan.Seseorang kristian itu didapati berperang utk mempertahankan diri dan keluarganya ke atas orang-orang yang memusuhi mereka maka bagaimana pula kalau untuk  mempertahankan agama demi mengekalkan kelangsungan nya” (Ringkasan Sejarah Gereja ,Andrew Millar -halaman 559)Apabila peperangan adalah wajib padahal mereka tidak punya sebarang panduan bagaimana seharusnya melakukan peperangan yang adil jadilah peperangan itu dipimpini oleh hawa nafsu.Malah gaya dan cara orang-orang kristian melaksanakan peperangan adalah selari dengan nas-nas yang terdapat di dalam perjanjian lama.Saya bukannya beromong kosong.Sejarah menjadi saksi bagaimana sadis dan brutalnya penganut-penganut kristian dalam melakukan peperangan dimana para musuh dibunuh beramai-ramai tanpa mengira samada mereka yang terlibat dalam peperangan mahupun tidak,lelaki atau perempuan,anak kecil atau dewasa,orang tua mahupun orang sakit,yang lemah , dan yang tidak berdaya!Lihatlah bagaimana ganasnya orang-orang kristian semasa peperangan salib,peperangan dunia pertama dan kedua,penguasaan ke atas kaum India merah,penjajahan di dunia ketiga,perang Bosnia,keganasan di Maluku dan terakhir apa yang berlaku di Afghanistan dan Iraq.So,masih mau mengatakan bahawa dalam kristian tidak ada peperangan?SubhanaLlah!Inilah kebohongan mereka yang amat nyata!

Lihatlah pula peperangan di dalam Islam.Peperangan di dalam Islam bukan bertujuan untuk menyombong atau membesarkan diri di atas mukabumi atau untuk menganiayai orang lain tetapi semata-mata untuk memberhentikan penganiayaan dan karena itulah yang diperangi hanyalah musuh-musuh yang datang dengan bersenjata dan Islam tidak pernah mengganggu orang-orang awam yang tidak bersenjata.Berbeda dengan orang Kristian yang membunuh orang-orang awam,kanak-kanak dan kaum wanita.Kita dapati di dalam Al Quran Allah berfirman yang bermaksud:

Dan perangilah kerana (menegakkan dan mempertahankan) ugama Allah akan orang-orang yang memerangi kamu, dan janganlah kamu menceroboh (dengan memulakan peperangan); kerana sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang menceroboh. [2:190] 

Lihatlah Allah hanya memerintahkan kaum muslimin untuk memerangi orang-orang yang memusuhi dan bersenjata sahaja dan Allah tidak menyuruh membunuh orang-orang awam dan orang-orang yang tidak bersenjata.

Bahkkan sesiapa yang mempelajari Sejarah Islam dan Sirah RasuluLlah sallaLlahu alaihi wasallam akan mendapati RasuluLlah sallaLlahu alaihi wasallam tidak pernah membunuh orang-orang awam dan orang-orang yang tidak bersenjata tetapi baginda hanya memerangi tentera-tentra kafir yang hendak menzalimi orang-orang Islam atau orang-orang kafir yang enggan berdamai dengan orang-orang Islam.Peperangan badar misalnya terjadi bukan ke atas orang-orang awam atau wanita atau kanak-kanak  bahkan ke atas tentera-tentera musyrikin yang  datang dengan tujuan semata-mata untuk menzalimi orang-orang Islam.Ketika berlaku perang pembukaan Kota Mekkah  ekoran dari pihak kafir Quraisy melanggar perjanjian yang telah termetrai antara mereka dengan RasuluLlah sallaLlahu alaihi wasallam RasuluLlah tidak mengapa-apakan orang –orang musyrikin yang tidak ikut berperang menentang baginda.RasuluLlah tidak merobohkan rumah-rumah mereka dan tidak membalas dendam ke atas orang yang pernah menyakiti baginda dan orang-orang Islam.Bahkan Abu Sufian pemimpin kafir Quraisy telah berseru dengan suara yang lantang:Wahai sekelian orang-orang Quraisy!Inilah Muhammad yang membawa tentera yang tidak pernah kalian lihat sebelum ini.Barangsiapa yang masuk ke dalam rumah Abu Sufian dia selamat.Kaum musyrikin lantas mengatakan :Semoga Allah memerangimu (wahai Abu Sufian) rumahmu saja tidak sanggup menampung dirimu sendiri?Lalu Abu Sufian berkata:Sesiapa yang masuk ke dalam rumahnya sendiri lalu menguncinya maka dia selamat dan barangsiapa yang masuk ke dalam Masjidil Haram maka dia selamat.(Mukhtasar Arrahiqil Makhtum halaman 223)
RasuluLlah saw juga kemudiannya telah mengisytiharkan pengampunan beramai-ramai ke atas semua orang-orang Mekkah yang selama ini telah menyakiti dan menyiksa orang-orang Islam.Baginda bersabda ketika semua penduduk mekkah berhimpun untuk menantikan hukuman “Wahai sekelian kaum Quraisy!Pada fikiran kalian apakah yang aku akan lakukan ke atas kalian?” Mereka menjawab “Kebaikan dari seorang saudara kami yang mulia anak kepada saudara kami yang mulia” Lantas RasuluLlah sallaLlahu alaihi wasallam berkata “Pergilah kalian! Kalian semua bebas!” (Mukhtasar Rahiqil Makhtum halaman 224)
Demikianlah layanan RasuluLlah sallaLlahu alaihi wasallam ke atas orang-orang awam yang tidak bersenjata.Tetapi jauh berbeda dengan sikap orang-orang Kristian.Peperangan disisi mereka tidak lain adalah menyerang orang-orang awam samada wanita ,kanak-kanak dan orang-orang tua sehingga haiwan-haiwan dan tanam-tanaman sekalipun tidak luput dari menjadi mangsa keganasan mereka.Ini disebabkan oleh tujuan peperangan di sisi mereka ialah untuk menajiskan rumah-rumah dengan darah!
 Tidak percaya?Bacalah Yoshua 11

11:9
Yosua melakukan terhadap mereka seperti yang difirmankan 
TUHAN kepadanya: kuda mereka dilumpuhkan dan kereta 
mereka dibakar dengan api.
11:10
Pada waktu itu Yosua kembali, direbutnya Hazor, dan rajanya
 dibunuhnya dengan mata pedang. Sebab Hazor pada waktu 
dahulu adalah yang terutama di antara segala kerajaan itu.
11:11
Semua makhluk yang ada di dalamnya dibunuhnya dengan
 mata pedang, sambil menumpas orang-orang itu. 
Tidak ada yang tinggal hidup dari semua yang bernafas dan
Hazor dibakarnya.


11:12
Selanjutnya segala kota kepunyaan raja-raja itu dan semua 
rajanya dikalahkan Yosua dan dibunuhnya dengan mata pedang.
 Mereka ditumpasnya seperti yang diperintahkan Musa, hamba TUHAN itu.
11:13
Tetapi kota-kota yang letaknya di atas bukit-bukit puing tidaklah 
dibakar oleh orang Israel, hanya Hazor saja yang dibakar oleh Yosua.
11:14
Segala barang dari kota-kota itu serta ternaknya telah dijarah 
orang Israel. Tetapi manusia semuanya dibunuh mereka dengan 
mata pedang, sehingga orang-orang itu dipunahkan mereka. 
Tidak ada yang ditinggalkan hidup dari semua yang bernafas.
11:15
Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, hamba-Nya itu, 
demikianlah diperintahkan Musa kepada Yosua dan seperti itulah 
dilakukan Yosua: tidak ada sesuatu yang diabaikannya dari segala 
yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Lihat juga di dalam Ulangan 20:16
Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas,
Diulangi sekali lagi janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas!Inikah katanya peperangan yang diperintahkan oleh tuhan yang maha Pengasih?SubhanaLlah! Sungguh! Akal dan perasaan manusia sudah tidak berguna samasekali!
Demikianlah peperangan yang diperintahkan oleh Tuhan Kristian.Berbeda 180 darjat dengan cara-cara peperangan dalam Islam yang penuh sopan adil dan manusiawi.
Matlamat peperangan di dalam Al Kitab aslinya  bukan untuk mempertahankan diri dan agama bahkan untuk menyanjung kemuliaan Israel supaya tidak ada yang paling mulia diatas dunia ini kecuali Israel.Oleh itu tiap-tiap negara/kerajaan/orang yang didapati melebihi Israel maka menurut Al Kitab wajiblah negara/kerajaan/orang itu dihapuskan dan dihancurkan walaupun negara/kerajaan/orang itu pada hakikatnya tidak mengganggu.Sebaliknya matlamat peperangan dalam Islam adalah murni mempertahankan diri dan hak mengamalkan agama.Ini berarti kalau muslim bisa hidup dengan aman mengamalkan agama mereka tanpa diganggu maka tidak akan ada peperangan.Berbeda dengan agama Kristian.Adalah suatu kewajiban di sisi mereka untuk menghapuskan apa sahaja yang di dapati lebih mulia daripada mereka walaupun kerajaan/negara/orang itu tidak mengganggu mereka.
Matlamat dan tujuan peperangan yang tersebut dalam perjanjian lama itu tidak khusus menjadi dasar peperangan untuk bangsa Israel sahaja malah menjadi dasar peperangan juga bagi gereja.Berkata Reformis Protestan Martin Luther:
“Sewaktu revolusi aku telah menyembelih para petani dan darah mereka telah menjadi tanggungan di atas kepalaku tetapi aku menyerahkan urusanku kepada Tuhan kita yang membenarkan untuk berbuat demikian” (Sejarah Gereja,John Lorimar,volume 4,halaman 154)
Jadi sangat jelas dasar peperangan dalam Al Kitab itu menjadi dasar kepada semua yang beriman dengan kitab berdarah tersebut sehingga mantan presiden George Bush sewaktu mengumumkan perang global menentang Islam dipetik sebagai berkata “sesiapa yang tidak bersama kami mereka adalah musuh kami”.Kata-kata ini pada hakikatnya adalah dipetik daripada Kitab Injil Lukas 11.
11:23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku…. (Lukas 11:23)
Apa artinya kata-kata itu?Itu berarti Al Kitab tidak pernah mengenal yang namanya pihak berkecuali.Hanya ada dua pilihan.Kristian atau mati!!!
  Peperangan dalam Islam tidak bertujuan untuk membunuh kanak-kanak,perempuan dan orang-orang tua.Peperangan dalam Islam hanya untuk menghentikan permusuhan dan penganiayaan.Umat Islam diharamkan untuk membunuh kanak-kanak,wanita,orang-orang tua,orang awam dan sesiapa sahaja yang tidak bersenjata dan tidak menyertai peperangan.Ahli-ahli ibadat yang beribadat di dalam gereja juga tidak diganggu.Dalilnya RasuluLlah sallaLlahu alaihi wasallam bersabda:
Berperanglah kalian di jalan Allah…dan janganlah kalian melampaui batas,janganlah kalian memungkiri janji,janganlah kalian mencacati mayat ,dan jangalah kalian membunuh anak-anak dan janganlah membunuh orang-orang yang beribadat di dalam gereja-gereja. (Riwayat Imam Ahmad 5/352)
Ketika Sayidina Abu Bakar menghantar tentera yang dipimpini oleh Usamah bin Zaid baginda telah berpesan :
Janganlah kalian berkhianat,jangan memungkiri janji,jangan melampaui batas,jangan mencacatkan mayat-mayat,jangan membunuh kanak-kanak,jangan membunuh orang-orang tua,jangan membunuh kaum wanita,jangan menebang pohon-pohon tamar dan jangan membakarnya,jangan menebang pokok yang berbuah,jangan menyembelih kambing ,lembu dan unta kecuali untuk dimakan dan sekiranya kalian melewati perkumpulan orang-orang yang sedang beribadat di dalam gereja tinggalkan sahaja mereka melakukan ibadat mereka.
  Demikianlah mulianya garis panduan akhlak dan adab-adab peperangan dalam Islam.Itulah dalil kebesaran agama Islam dan menguatkan lagi kenyataan bahawa peperangan di dalam Islam hanyalah bertujuan untuk mempertahankan diri dan bukan untuk memusnahkan seperti yang terdapat dalam tradisi Judo kristian yang mana dalam tradisi mereka peperangan adalah bertujuan mempertahankan superioriti agama dan kaum tertentu maka itulah sebabnya Tuhan Kristian dan Yahudi seperti yang dipercayai mereka memerintahkan supaya dibunuh termasuklah anak-anak,para wanita dan orang-orang tua .Di dalam peperangan juga mereka diperintah untuk merobohkan rumah-rumah kediaman,tempat-tempat ibadat dan menajiskan kota-kota dan memenuhkannya dengan darah orang-orang yang tidak bersalah termasuk haiwan ternakan.Sehingga tidak dibiarkan hidup walau satu pun yang bernafas!Seperti yang terdapat nasnya di dalam Yoshua 6

6:21
Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu 
yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, 
baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai.
6:22
Tetapi kepada kedua orang pengintai negeri itu Yosua 
berkata: "Masuklah ke dalam rumah perempuan sundal itu 
dan bawalah ke luar perempuan itu dan semua orang yang 
bersama-sama dengan dia, seperti yang telah kamu janjikan 
dengan bersumpah kepadanya."
6:23
Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa 
ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya 
dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, bahkan
 seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka menunjukkan 
 kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel.
6:24
Tetapi kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar 
mereka dengan api; hanya emas dan perak, barang-barang tembaga
 dan besi ditaruh mereka di dalam perbendaharaan rumah TUHAN.
SubhanaLlah! Mereka melakukan itu atas nama Tuhan.Inilah kebohongan mereka yang amat nyata!
Perintah Tuhan tersebut dikatakan tidak hanya terbatas terhadap Nabi Yoshua sahaja bahkan terhadap semua pemimpin perang bahkan semua para nabi (dalam Al Kitab) memerintahkan pengikut mereka melakukan pembantaian dan keganasan.Lihat bagaimana ini dinyatakan dengan jelas di dalam 1 Samuel 15:
15:1
Berkatalah Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh 
TUHAN untuk mengurapi engkau menjadi raja atas 
Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman TUHAN.
15:2
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas 
apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena
 orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel 
pergi dari Mesir.
15:3
Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah 
segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan 
kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, 
kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun 
domba, unta maupun keledai."
Pergeseran mazhab di dalam dunia kristian telah menyebabkan pertumpahan-pertumpahan darah yang sangat keji.Kita menyaksikan bagaimana kaum unitarian telah dibasmi habis ,disiksa, dan dibakar sampai mati.Wanita,kanak-kanak,orang tua,orang sakit,orang lemah dan orang yang tidak berdaya semuanya dihapuskan tanpa mengenal belas kasihan.Hal yang sama berlaku ke atas kaum Protestan yang mengisytiharkan keluar dari dominasi kaum katholik.Dan apabila kaum Protestan mencapai kemenangan ke atas kaum Katholik mereka telah melakukan hal yang sama.Perkara yang sama tidak saja berlaku ke atas kaum Kristian yang berlainan mazhab malah dilakukan juga ke atas para ilmuwan yang disyakki melakukan bidat.Kebanyakannya disiksa dan dibakar.Rupa-rupanya semuanya ini ada dasarnya di dalam kitab mereka.Tidak percaya?Bacalah Yehezkiel 9…

Yehezkiel 9

9:4
Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota,
 yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang 
yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji 
yang dilakukan di sana."
9:5
Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman:
 "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! 
Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan.
9:6
Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan 
perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang 
yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah 
dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang
 berada di hadapan Bait Suci.
9:7
Kemudian firman-Nya kepada mereka: "Najiskanlah Bait Suci itu 
dan penuhilah pelataran-pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh. 
Pergilah!" Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di dalam kota.

Tuhan memerintahkan orang-orang Israel yang menyeleweng dan melakukan bidat ditumpas termasuklah kanak-kanak yang tidak mengenal dosa.Maa syaaLlah!Sejahat –jahat iblis belum pernah kita dengar di dalam mana-mana kitab suci bahawa iblis melakukan pembantaian yang sedemikian rupa.Apakah tuhannya Al Kitab itu lebih jahat dari iblis?Atau tuhannya Al kitab itu sendiri iblis?Saya serahkan kepada para pembaca sendiri untuk menjawabnya.
Demikianlah layanan yang diberikan kepada sesiapa yang melakukan bidat dalam agama menurut Al Kitab.Semuanya harus dibunuh berserta dengan keluarga mereka termasuklah wanita dan kanak-kanak.Sungguh menyedihkan Yesus menurut Al Kitab turut mengamalkan tunjuk ajar nas-nas tersebut.Ketika beliau memasukki haikal dan mendapati beberapa manusia berjual beli di dalamnya beliau mengusir mereka dengan cambuk dan menghalau kesemuanya dari haikal tersebut.Bacalah Injil Yuhana 2:
2:12 Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama 
dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, 
dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja. 
2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus 

berangkat ke Yerusalem. 
2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, 

kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 
2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua 

dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu 
mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah 
dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 
Mujur Yesus hanya mengusir mereka dengan cambuk sahaja karena dia bukan seorang prajurit yang punya kuasa militer.Kalau misalnya ketika itu dia mempunyai kekuasaan militer pastilah semua pedagang itu dihabisinya sesuai dengan petunjuk kitab suci mereka.
Begitulah orang-orang kristian menangani semua permasalahan mereka dengan pedang.Tidak ada nasihat.Tidak ada tunjuk ajar dan tidak ada yang namanya kaunseling.Semuanya menurut Tuhan Al Kitab harus ditumpas dengan pedang termasuklah kanak-kanak yang belum mengerti apa-apa semuanya tidak layak mendapat belas kasihan dari Tuhan Al Kitab.Kesemuanya harus diperangi,ditetak,dicincang dan dibakar bersama-sama ibu-ibu mereka.Islam menolak semua perlakuan yang tidak berperi kemanusiaan ini.Bahkan Islam mengharamkan samasekali membunuh anak-anak ,kaum wanita ,dan orang-orang tua dan melarang dari merobohkan rumah-rumah dan tempat-tempat ibadat.Perbuatan bunuh membunuh dilihat sebagai suatu perkara yang sangat besar di dalam Islam.Saya tutup artikel ini dengan sepotong ayat Al Quran
Dan janganlah kamu membunuh diri seseorang manusia yang diharamkan oleh Allah membunuhnya kecuali dengan alasan yang benar. Dan sesiapa yang dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan warisannya berkuasa menuntut balas. Dalam pada itu, janganlah ia melampau dalam menuntut balas bunuh itu, kerana sesungguhnya ia adalah mendapat sepenuh-penuh pertolongan (menurut hukum Syarak). [Surah Al Israa 17:33].